MUI: Meneliti Al-Quran Adalah Pekerjaan Mulia

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Jakarta. Ditemukannya kesalahan cetak Alquran tahun 2011 dari Kemenag oleh masyarakat disesalkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI menilai Lajnah Pentahsih Al-Quran Kemenag harus lebih serius dalam meneliti, mencetak, dan mendistribusikan Al-Quran.

Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen mengatakan pekerjaan untuk meneliti, mencetak dan mendistribusikan Alquran adalah pekerjaan mulia.

“Jangan dianggap pekerjaan mentahsih Alquran sebagai sarana cari makan! Mereka yang terlibat dalam urusan Alquran wajib menyadari bahwa mereka sedang dipakai Allah untuk menjaga kelestarian kitab suci-Nya,” tegas Tengku.

Bahkan dalam sebuah firman Allah, ada kalimat Kami dalam menggambarkan bagaimana Allah menurunkan Alquran di muka bumi. Maka, ujar Tengku, dalam ayat ini Allah melibatkan makhluk lain dalam menjaga Alquran. Seperti para hafizh, para kaligrafer, para pentash-hih, dan ulama ahli agama. (Hafidz Muftisany/Indah Wulandari/ROL/hdn)

Konten ini telah dimodifikasi pada 06/09/12 | 19:30 19:30

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...