Ramadhan di Pagi Hari

Ilustrasi

dakwatuna.com
Hari ini aku bertengkar dengan pagi,
Tau kenapa?
karena dia mengajakku membuai mimpi lagi,
meneruskan mimpi malam yang tak sempurna,

“tak usah kau hiraukan mentari yang meninggi” katanya.
aku pun diam tak memberi janji

Tiba-tiba temanku mengomentari,
“kadang aku mengalah pada pagi”

Kemudian, aku berusaha menimpali,
“jika satu bulan ini, aku selalu mengalah pada pagi,
mungkin selamanya aku merugi,
karena bulan agung ini tak akan kembali”

Temanku berapologi,
“Aku mencintai pagi bak akan menemui bidadari”

“Mimpi bersama pagi,
membuatku lupa diri,
bahwa aku di bulan nan suci,
bulan untuk bertadarrus mengaji

aku menimpali, untuk yang terakhir kali

Konten ini telah dimodifikasi pada 06/08/12 | 14:34 14:34

Mahasiswa S1 Tahun Akhir Jurusan Studi Islam (Spesialisasi Fiqh-Ushul) Universitas Hassan Tsani, Mohammedia, Casablanca, Maroko.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...