Topic
Home / Berita / Nasional / MUI Minta Perbedaan Awal Puasa Ramadan jangan Dipersoalkan

MUI Minta Perbedaan Awal Puasa Ramadan jangan Dipersoalkan

Wakil Sekjen MUI Pusat Zainut Tauhid Saadi. (Islahuddin/merdeka.com)

dakwatuna.com – Jakarta. Perbedaan dalam penetapan awal puasa 1 Ramadan 1433 Hijriah hendaknya disikapi secara arif oleh pada pimpinan ormas dan umat Islam.

Imbauan itu dikatakan Wakil Sekjen MUI Pusat Zainut Tauhid via telpon, Rabu (18/7).

“Kami berharap adanya perbedaan dalam penentuan 1 Ramadan tahun ini di kalangan umat Islam hendaknya disikapi secara bijak dan tidak menimbulkan perpecahan, apalagi saling membenci,” kata Zainut.

Ia mengatakan hal itu terkait penetapan PP Muhammadiyah yang telah menetapkan awal puasa 1 Ramadhan pada 20 Juli, sedangkan sidang itsbat baru digelar Kamis (19/7) di kantor Kementerian Agama dan diperkirakan akan menentukan awal puasa pada 21 Juli.

Menurut dia, perbedaan pendapat harus ditempatkan sebagai pelangi dinamika keumatan yang justru dapat menguatkan semangat ukhuwah dan saling pengertian.

Karena perbedaan itu adalah rahmat dan memiliki dasar hukum yang masing-masing dapat dipertanggung-jawabkan.

Apalagi perbedaan dalam hal ini menyangkut persoalan asasi yang berkaitan dengan keyakinan dalam perbedaan pandangan.

“Saya masih berharap Muhammadiyah bersedia untuk duduk bersama-sama pimpinan umat Islam yang lain mengikuti sidang itsbat penentuan 1 Ramadan.”

“Meski memiliki keyakinan dan pendapatnya sendiri, hal ini semata untuk menunjukkan semangat ukhuwan dan persatuan umat Islam,” pungkas Zainut. (Bay/OL-8/MICOM)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization