Sayap-Sayap Mekar

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com

Berulang kali ku melihatmu

Dalam hilang kau tampak layu

Mengepakkan sayap-sayap mekar

Di mana telah menyapa koridor awan

Di situ pula kita panah matahari

Ada rembulan menangis

Tertusuk lumut batu

Kehilangan jejak malam

Sepi menikam dari bibir basah

Begitu rentan ingatan begitu getas pikiran

Semakin kuhafal badan jalan di mana tikungan, lubang, dan gundukan

Semakin rentan pulalah kecemasan

Hingga asa kan berwarna, berbunga seribu pilihan…

Konten ini telah dimodifikasi pada 04/07/12 | 23:49 23:49

Penulis.
Disqus Comments Loading...