Topic
Home / Berita / Opini / ‘Tahun Kiamat’

‘Tahun Kiamat’

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Suku yang diklaim sebagai suku yang memiliki sejarah peradaban yang mengagumkan yang pernah hidup di dunia, suku Maya, memprediksi kiamat akan terjadi pada tahun ini, 2012, tepatnya pada tanggal 21 Desember nantinya (meskipun akhirnya berhembus kabar bahwa teori kiamat 2012 itu adalah gagasan barat). Akibat akurasi dari prediksi suku ini yang selalu tepat sebelumnya, maka tak ayal jutaan penduduk bumi percaya akan hal ini. Bahkan, ada yang memanfaatkan situasi dengan menerbitkan film dengan sentuhan animasi yang luar biasa dan diberi judul “2012”. Konon, film ini meledak di pasaran. Distributor film dari Columbia Pictures mengumumkan, film garapan Roland Emmerich ini berhasil membukukan pemasukan hingga 230,4 juta dolar AS atau sekitar Rp2,3 triliun.

Terlepas dari hal itu, sebagai orang mukmin, tentu kita tidak serta-merta percaya dengan hal ini. Kiamat adalah salah satu hal ghaib yang harus kita imani, namun kapan terjadinya adalah rahasia Allah swt. Rasulullah ketika ditanyai tentang kapan akan terjadi kiamat menjawab: “Itu adalah urusan Tuhanku, dan kamu tidak diberi pengetahuan tentang hal itu kecuali sedikit”. Dan pengetahuan yang sedikit itu adalah berupa penjelasan beliau mengenai tanda-tanda kapan kiamat akan terjadi.

Secara umum, Rasulullah mengisyaratkan bahwa kiamat akan terjadi ketika semakin banyaknya perselisihan (konflik) di antara manusia dan semakin seringnya terjadi gempa bumi (bencana alam). Pada saat itu, moral manusia semakin bobrok: pencurian bukan ‘berita heboh’ lagi, perzinaan dilakukan secara terang-terangan, pembunuhan merajalela, dan segala jenis minuman keras (khamr) dikonsumsi oleh manusia.

Menilik kondisi dunia di awal ‘tahun kiamat’ ini, ada baiknya kita waspada. Bukan berarti membenarkan apa yang telah diprediksi oleh suku Maya di kalender ‘canggih’ mereka. Tapi, seperti yang kita sepakati di awal tadi, bukankah kiamat adalah rahasia Tuhan? Dan bukankah Tuhan berkuasa mengakhiri kehidupan di bumi ini kapan saja? Bukankah mungkin saja kiamat akan terjadi lebih cepat dari perkiraan suku Maya? Mari kita cermati situasi planet ini selama periode Januari ini.

Pertama, hal yang paling hangat dibicarakan di berbagai belahan dunia tentu saja mengenai kekuatan baru Timur Tengah, Negara Republik Islam Iran. Dengan pemimpin muda, Mahmoud Ahmadinejad, dan ulama kharismatik, Ayatullah Khomeini, negara ini muncul sebagai penentang Amerika dan antek-anteknya. Berbagai sanksi telah dirancang untuk menghentikan program nuklir Iran, termasuk baru-baru ini Eropa mengancam akan menghentikan impor minyak Iran, tapi selalu menemui jalan buntu. Sementara itu, Iran membantah tuduhan Amerika dan Eropa dengan mengatakan bahwa nuklir mereka hanya digunakan untuk kebutuhan listrik rakyat yang semakin meningkat.

Gejolak konflik selanjutnya adalah revolusi di berbagai negara di kawasan Timur Tengah yaitu Tunisia, Mesir, Libya, Bahrain, Yaman, dan Suriah. Mulai dari kaburnya Presiden Ben Ali mencari perlindungan, diikuti jatuhnya Rezim Mubarak pasca unjuk rasa besar-besaran dan perang sengit antara Muammar Gaddafi melawan para demonstran. Dari Afrika, gelombang unjuk rasa berputar haluan menuju Bahrain, Yaman, dan Suriah. Wallahu a’lam, negara mana lagi selanjutnya yang mendapat giliran.

Korban jiwa pun berjatuhan. Puluhan di Tunisia, ratusan di Mesir dan Yaman, dan ribuan di Libya dan Suriah. Baru-baru ini, belasan aktivis kontra pemerintah tewas dibombardir oleh tentara Suriah pro pemerintah. Adapun yang luka-luka, maka tak terkira jumlahnya. Pembunuhan, penjarahan, perusakan, dan pelanggaran kehormatan, nampaknya menjadi harga mati setiap revolusi.

Adapun bencana alam kian kerap terjadi, termasuk di negara zamrud khatulistiwa ini. Banjir tidak menjadi berita asing lagi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNP) pada 16 Januari 2012 mencatat banjir melanda 14 titik di Indonesia. Ribuan rumah warga terendam, sekolah diliburkan, hingga tumbangnya pohon-pohon besar yang tentu saja memakan korban. Selanjutnya, beberapa gunung api, seperti Gunung Ijen di Bondowoso, Jawa Timur dan Gunung Ile Lewotolok di Lembata, NTT, mulai menunjukkan aktivitasnya yang meresahkan warga sekitar kaki pegunungan. Belum lagi, gempa, angin kencang, dan putting beliung di beberapa daerah yang tentu saja memakan korban dan menelan kerugian miliaran rupiah.

Keadaan ini kian diperkeruh dengan suasana politik Indonesia yang kian carut-marut. Setiap kubu politik saling menjatuhkan lawannya menjelang Pemilu 2014. Ditambah lagi penyelesaian kasus korupsi yang berlarut-larut menambah suramnya situasi politik di Indonesia.

Ditambah lagi, baru-baru ini kita dikejutkan oleh Xenia maut yang menewaskan 9 orang warga di Tugu Tani. Dari hasil penyelidikan, ternyata pengemudinya, Afriyani Susanti, mengemudi dalam keadaan mabuk karena mengkonsumsi narkoba. Parahnya lagi, berdasarkan beberapa sumber, narkoba jenis shabu-shabu itu dibeli di areal parkir. Di Makassar, seorang bocah 14 tahun mengemudi Honda Jazz secara ugal-ugalan dan melukai 15 orang. Ini menunjukkan betapa moral generasi muda bangsa ini sedang bobrok.

Wabil khusus, Aceh juga mengalami hal yang sama. Dari segi bencana alam, BMKG mencatat ada 10 kali gempa yang terjadi di Aceh selama periode Januari 2012 ini. Itu tidak termasuk gempa susulan dan gempa-gempa kecil di bawah 5,0 SR (Harian Aceh, 30 Januari 2012). Terbesar, tentunya gempa berkekuatan 7,6 SR yang berpusat di 2.32° LU-92.82° BT ( 419 km barat daya Meulaboh) pada pukul 01.36 WIB. Untungnya, gempa tidak berpotensi tsunami karena tidak terjadi pada zona pertemuan lempeng samudera.

Konflik pun ternyata masih berlanjut di provinsi yang sudah dinyatakan ‘damai’ ini. Diketahui dalam kurun waktu satu bulan terakhir sudah lima kali terjadi kasus penembakan di Tanah Rencong. Pada Sabtu (31/12/2011) pukul 21.00 WIB terjadi penembakan di dua tempat berbeda. Penembakan pertama terjadi terhadap mes pekerja kabel Telkom. Pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan menggunakan senjata api AK 47 langsung memberondong ke dalam mes. Akibatnya tiga orang meninggal yaitu Sunyoto, Suparno, dan Daud. Sementara tujuh orang lainnya luka berat, yakni Andri, Hasan, Kirul, Imam, Kopral, Aan dan Bonjol. Kasus penembakan kedua terjadi terhadap karyawan Toko Istana Boneka yang terletak di kampung Dou Ulee Kareng, Banda Aceh. Dua orang pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor langsung menghampiri korban Wagino yang berdiri di depan toko boneka tersebut. Kemudian korban langsung ditembak dengan senpi genggam mengenai kepala kiri tembus hingga kanan. Kemudian, lima pria tidak dikenal tiba-tiba mendatangi kedai Paimin yang terletak di Desa Seureuh, Langkahan, Aceh Utara, Minggu (1/1/2012) sekitar pukul 20.30 WIB. Seusai menanyakan alamat, mereka langsung menghujani orang-orang yang ada di kedai dengan tembakan yang membabi buta. Akibat tembakan yang membabi buta tersebut, satu orang tewas dan satu orang terluka. Korban tewas atas nama Suryadi (30), sementara Eti Karyawanto (31) dan saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami luka berat. Kamis malam (5/1/2012) tiga buruh bangunan mengalami luka tembak saat sedang beristirahat di Aneuk Galong, Sukamakmur, Aceh Besar. Ketiga korban yang mengalami luka tembak di antaranya Gunoko (30) warga Semarang, Jawa Tengah, yang mengalami luka tembak di kepala dan meninggal setelah mendapatkan perawatan. Sementara dua korban lainnya, Agus Suwityo (35) terkena tembak di bagian rusuk dan Sotiku Anas (25) yang kena tembak di bahu kanan dalam keadaan stabil. Kemudian, kasus penembakan rumah calon bupati Aceh Utara Misbahul Munir. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, Selasa (10/1/2012) di Desa Keude Krueng, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Terakhir, Masyarakat Desa Reusep Ara, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Sabtu (28/1/2012) geger ketika seorang warga bernama Zulkifli Daud (40) yang sedang duduk-duduk di warung kopi desa itu terkena peluru nyasar di bagian kakinya. Hingga tadi malam belum diketahui siapa dan dari mana asal tembakan.

Melihat kondisi alam yang kian tak bersahabat, perdamaian yang sudah menjadi ‘barang langka’ dan bahkan hampir ‘punah’, serta kezhaliman kian marak terjadi di mana-mana, maka ada baiknya kita mewaspadai kiamat akan terjadi dalam waktu dekat. Tidak mesti harus bulan Desember. Bisa lebih cepat, bisa juga umur Bumi lebih panjang dari prediksi penghuninya. Yang terpenting dan harus kita lakukan sekarang adalah mempersiapkan segala sesuatu yang memang harus dipersiapkan.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (18 votes, average: 8.44 out of 5)
Loading...

Tentang

Kabid Syiar Almudarris 1433 H FKIP Unsyiah.

Lihat Juga

Ulul Albab dan Hikmah Pergantian Tahun

Figure
Organization