Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Dari Negeri Siput

Dari Negeri Siput

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Tuduhan keji kepada Rasulullah semakin menjadi-jadi. Karena Rasulullah menceritakan tentang kisah yang ‘tak masuk akal’ yang kemudian didengar kafir Quraisy:  Rasul menjelajahi langit!

Jangankan para kafirin, orang mukmin saja yang pada waktu itu mendengar mungkin agak terperangah. Bagaimana mungkin di zaman yang masih mengandalkan unta dan kuda sebagai kendaraan itu, seorang bisa melintasi cakrawala?

Lalu tampillah sosok Abu Bakar, “Aku percaya dengan apa yang dikatakan Muhammad, dan sekiranya ia menceritakan yang lebih dari itu pun aku akan mempercayainya!”

Demikianlah, dan ia kemudian digelari As-Shidiq bermakna orang yang membenarkan.

Beberapa abad kemudian manusia mulai mencoba membuat alat yang mampu terbang. Adalah ilmuwan Muslim dari Andalusia (Spanyol) bernama Ibnu Firnas yang merancang dan menguji coba mesin terbang pada abad ke 8. Kemudian dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan lain. Sampai akhirnya seorang Yuri Gagarin yang atheis bisa terbang ke luar angkasa.

Dan barulah dunia mahfum, perjalanan ke angkasa bukanlah hal mustahil. Apalagi memang dikehendaki oleh Dzat yang mencipta dunia ini, seperti perjalanan Isra’ mi’raj yang dahsyat itu.

Diceritakan dalam sebuah ilustrasi menarik. ‘Ada seekor siput secara kebetulan terangkut sebuah truk yang menempuh perjalanan dari kota A ke kota B. Secara normal untuk menempuh jarak kedua kota itu, seekor siput memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Tetapi dengan bantuan truk dia hanya butuh waktu tidak lebih dari 24 jam!

Setelah kembali ke tempat asalnya kemudian siput bercerita kepada teman-temannya bahwa ia baru saja menempuh perjalanan dari kota A ke kota B lengkap dengan cerita pengalaman dan apa yang dilihatnya. Tentu saja teman-teman yang mendengarkan tidak percaya, dan mereka justru menuding sang siput mengada-ada. Ini terjadi karena dalam peradaban siput belum mengenal kendaraan yang dinamakan ‘truk.’

Lalu adakah yang aneh tentang perjalanan Nabi? Padahal itu telah dirancang oleh Rabb semesta alam. Yang menciptakan jagad raya ini. Isra’ Mi’raj adalah sebuah perjalanan luar biasa yang mengiringi turunnya perintah ibadah luar biasa, shalat.

Rasulullah menempuh perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah sebagai kiblat shalat yang kedua ke Masjidil Aqsha di tanah suci Palestina yang merupakan kiblat pertama umat Islam. Dilanjutkan ke langit ketujuh. Semua itu dilakukan dalam semalam! Dengan pertolongan Allah tentu hal tersebut bukan menjadi suatu yang mustahil.

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnyaagar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al Israa’ [17]: 1)

Orang-orang yang masih terus dalam keraguan dengan adanya akhirat atau hari pembalasan. Tidak percaya kebenaran Islam sebetulnya karena mereka masih berada dalam negeri siput. Mereka enggan menggunakan akal dan hatinya untuk memahami kekuasaan Allah.

Maka segera tinggalkan negeri siput!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Seorang lelaki dusun, eks pedagang kerupuk singkong keliling yang bercita-cita menjadi jurnalis. Pernah magang menjadi wartawan Harian Solopos, tetapi ternyata menjadi wartawan bukanlah jiwanya. Maka hobi menulisnya disalurkan dengan menulis artikel lepas di beberapa media dan menulis buku.

Lihat Juga

Muhasabah, Kebaikan untuk Negeri

Figure
Organization