Topic
Home / Berita / Opini / Indonesia Tanpa FPI vs Indonesia Tanpa JIL

Indonesia Tanpa FPI vs Indonesia Tanpa JIL

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (pusatbikinpin.com)

dakwatuna.com – Mereka hanya bisa saling menyerang dan debat kusir lewat dunia maya. Namun jarang sekali kita melihat mereka bertemu muka dan berdiskusi langsung menyampaikan gagasan dan argumentasinya. Padahal akhir-akhir ini cukup banyak kesempatan yang disediakan oleh berbagai media, baik televisi ataupun radio yang khusus mengundang kedua kubu tersebut untuk mengulas pandangan mereka.

Aksi saling serang mereka dimulai dari beberapa pekan yang lalu ketika Jakarta dihebohkan dengan adanya demonstrasi bertajuk Indonesia tanpa Front Pembela Islam (FPI). Aksi demonstrasi ini disinyalir dikoordinir langsung oleh para aktivis liberal yang tergabung dalam Jaringan Islam Liberal (JIL).

Kondisi ini kemudian semakin panas ketika aksi Indonesia Tanpa FPI mendapat sambutan langsung dengan munculnya gerakan lain yang menamakan dirinya gerakan “Indonesia tanpa JIL”. Aksi yang dilakukan oleh Gerakan Indonesia Tanpa JIL ini turun ke jalan dengan membawa jumlah massa yang jauh lebih banyak dibandingkan massa dari Indonesia Tanpa FPI.

Tak hanya di dunia nyata, akhirnya kondisi ini semakin memuncak dan memunculkan perseteruan melibatkan basis masa kedua belah pihak. Hingga perseturuan yang terjadi di situs jejaring sosial antara para pendukung Front Pembela Islam (FPI) dengan Jaringan Islam Liberal (JIL) sampai saat ini pun tak kunjung usai. Bagaikan musuh abadi, kedua kelompok ini saling beradu pesan (twit war) satu sama lain.

Pihak yang kontra dengan FPI membangun dukungan dengan membuat hash tag #IndonesiaTanpaFPI di jejaring sosial twitter, dan mengkampanyekan pembubaran ormas FPI. Sementara, kelompok yang kebanyakan aktivis muslim dan memiliki akun di jejaring sosial twitter ini mendukung FPI dengan membuat hash tag #IndonesiaTanpaJIL. Gerakan ini mengkampanyekan Indonesia yang bersih dari pemikiran sesat JIL. Kelompok ini pun juga membuat video berdurasi 32 detik yang di upload di YouTube. Melalui video tersebut gerakan ini secara terang-terangan mengkampanyekan anti JIL.

Isu Islam liberal bukanlah hal baru di dunia ‘pemikiran Islam’ Indonesia. Namun ide Islam liberal baru diresmikan dalam sebuah wadah organisasi atau jaringan pada Maret 2001, yang bermarkas di wilayah Utan Kayu. Yang paling membuat akhirnya banyak kalangan menentang ide mereka adalah karena mereka berusaha membidani lahirnya kebebasan berpikir serta menyebarkan pemikiran pluralisme agama di Indonesia.

Adapun empat pilar ide kebebasan (liberalisme) yang diusung oleh para aktivis JIL adalah kebebasan berpikir, kebebasan berperilaku, kebebasan beraqidah, dan kebebasan kepemilikan. Jelas jenis kebebasan pertama adalah akar dari liberalisme yang selama ini diusung JIL, dari kebebasan berpikir lahirlah tafsir liberal hermeneutika.

Dengan pemikiran yang seperti itu, jelas memunculkan tanggapan negatif dari kubu yang menolak adanya liberalisasi agama. Gerakan Indonesia Tanpa JIL ini menganggap bahwa pemikiran JIL ini nantinya dapat meracuni masyarakat Islam bahkan pada akhirnya dapat menyimpangkan aqidah umat Islam itu sendiri.

Jika dianalogikan Islam Liberal itu tidak berbeda dengan Orang Utan, dua kata yang berbeda makna saat salah satunya terpisah dan digabungkan. Orang Utan pada dasarnya bukan lah orang, begitu pula Islam Liberal.

Apa yang dilakukan oleh kalangan liberal ini sudah selayaknya ditentang oleh kita yang masih mengaku Islam. Begitu pun seperti yang telah dilakukan oleh mereka yang tergabung di dalam gerakan Indonesia Tanpa JIL. Mereka melakukan hal tersebut karena mereka tidak ingin ada oknum-oknum yang menyebarkan doktrin pemikiran sesat di Indonesia.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (26 votes, average: 8.85 out of 5)
Loading...
Mahasiswa Ilmu Komunikasi/Prodi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Lihat Juga

Tegas! Di Hadapan Anggota DK PBB, Menlu RI Desak Blokade Gaza Segera Dihentikan

Figure
Organization