Stop Galau!

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Fenomena galau sekarang ini semakin banyak melanda. Bahkan tak hanya kalangan ABG yang galau gara-gara di putus pacarnya, fenomena galau merangsek ke semua kalangan tak pandang bulu dari anak-anak bau kencur hingga kakek nenek. Setiap manusia yang hidup di planet bumi ini pasti punya masalah, namun hanya orang-orang yang cerdaslah yang mampu mengatasi masalah dengan tepat. Bukan malah dari masalah, karena jika kita lulus dari suatu masalah pasti ada hikmah dan melahirkan kedewasaan.

Sebagai umat muslim tak sepantasnya selalu mengeluh tanpa ada usaha untuk menyelesaikan suatu masalah apapun bentuknya. Apalagi mengadukan permasalahan tidak pada tempatnya, bisa-bisa fatal akibatnya, atau juga memendam masalah begitu saja yang malah menjadikan ‘bom waktu’ yang bisa meledak kapan saja. Maka tak heran jika ada mau bunuh diri gara-gara “gak punya pulsa”? T-T.

Sungguh Islam datang sebagai solusi atas segala permasalahan, asalkan kita mau belajar dan bersungguh-sungguh mengkajinya dengan benar. Maka berbahagialah orang-orang yang senantiasa dekat dengan ilmu, orang berilmu, atau senantiasa mengkaji dalam halaqah-halaqah ilmu. Karena dengan ilmulah kita bisa menjadi lebih bijak.

Berikut ini Rasulullah mengajarkan kepada kita obat anti galau yang terangkum dalam kisah menarik: “Abu sa’id al-Khudri RA berkata, “Pada suatu hari Rasulullah SAW masuk masjid, tiba-tiba beliau berjumpa dengan seorang Anshar bernama Abu Umamah. Rasulullah bertanya, “Wahai Abu Umamah, mengapa kamu duduk-duduk di Masjid di luar waktu shalat?”, Abu Umamah menjawab,” karena kegalauan yang melanda hatiku dan utang-utangku, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda, “maukah aku ajarkan kepadamu beberapa bacaan, yang bila kamu baca, niscaya Allah akan menghilangkan rasa galau dari dirimu dan utang-utangmu?”. Abu Umamah berkata “Tentu mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda “Pada waktu pagi dan sore ucapkanlah Allahumma inni a’udzubika minalhammi wal hazani wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali wa a’udzubika minal jubni walbukhli wa a’u dzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijaali* (3X). Kemudian aku melakukan anjuran Nabi SAW, maka Allah menghilangkan rasa galau dari diriku dan melunasi utang-utangku.” Dikeluarkan oleh abu Dawud (Shahihul Jami’ 1300)

Nah ternyata benar Islam itu sempurna bahkan peristiwa “galau” itu telah melegenda lebih dari 1400 tahun yang lalu. Maka aneh jika sekarang banyak ikut-ikutan galau padahal mengaku dirinya muslim tapi tak mencari tau ilmu penangkalnya. Bagaimana masih ingin terus-terusan dalam galau?

Doa tersebut adalah salah satu dari doa Ma’tsur yang kita sebaiknya kita panjatkan di kala pagi dan petang. Masih banyak doa-doa lain yang terangkum di dalamnya yang Insya Allah banyak fadhillahnya (keutamaannya).

“Suatu kaum yang duduk-duduk bersama dan berdzikir bersama niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat melimpah kepada mereka, turun ketenangan terhadap mereka dan Allah menyebut mereka kepada yang berada di sisiNya” (HR Muslim)

Wallahu a’lam Bishawwab.

Catatan Kaki:

*Artinya: “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa susah dan sedih, dan aku berlindung kepada-Mu dari rasa lelah dan malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang lain”.

Maraji’ : Al Ma’tsurat Kubra

Konten ini telah dimodifikasi pada 24/05/12 | 22:49 22:49

Ibu Rumah Tangga, telah dikarunia 2 orang putri, Alumni Poltekkes Jogjakarta, masih belajar menulis, sekarang tinggal di Rawasari Jakpus
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...