dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – PM Palestina, Ismail Haniyah mengatakan bahwa Gerakan Perlawanan Islam, Hamas tidak akan ikut campur dalam urusan Iran dengan Zionis Israel, terutama apabila Zionis nekat untuk menyerang pembangkit nuklir Iran.
Haniyah kemudian mengatakan, bahwa Hamas merupakan gerakan perlawanan Palestina yang bergerak di bidang politik dan lapangan, dan bergerak demi kemaslhatan bangsa Palestina.
Terkait dengan aksi mogok makan, Haniah mengatakan bahwa Zionis Israel saat ini tengah diuji kekonsitenannya terhadap prinsip kemanusiaan, dan ini menjadi pertimbangan bagi negara yang akan atau sudah mengakui kedaulatannya. “Dengan meninggalnya satu orang saja dari tawanan Palestina dalam aksi mogok makan ini, akan memberikan dampak buruk bagi Zionis di mata internasional,” jelas Haniah mengancam.
Haniah kemudian menambahkan, bahwa dirinya sangat berharap tidak ada korban yang jatuh dalam aksi mogok makan ini, oleh karenanya Zionis diharapkan bisa menjalankan UU Internasional tentang ketentuan memperlakukan tawanan perang.
Lembaga HAM Palestina melaporkan bahwa terdapat 2000 orang tawanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan sejak tanggal 17 April lalu, bahkan ada 2 orang tawanan yang sudah menjalankan aksinya sejak 70 hari lalu yang kini keduanya dikabarkan dalam kondisi kritis. (itd/knrp)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(4 votes, average: 6.00 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
