Sehelai Kain

Ilustrasi (detik.com)

dakwatuna.com

Sehelai kain itu, tak memberi arti katanya
Itu sih katanya
Ya, katanya apalah arti kain sehelai itu
Kalau tingkah tak menentu
Hanya mencemar Agamaku

Katanya, biar ku tanpa bermahkota kain sehelai itu
Asal tingkahku, tak mencemar Agamaku
Itu, lagi-lagi katanya

Kataku, biarkan sehelai kain itu
Tetap memahkotaimu saudariku
Walau tingkah belum mulia
Tapi paling tidak
Identitasmu masih terjaga

Biarkan sehelai kain itu memahkotaimu
Paling tidak, kau mampu sedikit berpikir
Kala tingkah tak laku
Oleh Syari’at Agamamu

Pantaskah aku berlaku ini
Pantaskah aku berlaku itu
Sedangkan mahkota kain sehelai ini di atasku

Bukan sebaliknya wahai saudariku
Pantaskah sehelai kain itu di atasku
Kalau tingkah laku-ku itu
Kalau tingkah laku-ku ini
Di mata Syariat tak laku-laku

Itu sih kataku wahai saudariku
Tanpa mau bersuci diri
Bukan sok anggun ku bertingkah laku
Hanya sekedar saling mengingatkan
Antara kita umat akhir zaman

Konten ini telah dimodifikasi pada 17/04/12 | 00:32 00:32

Mahasiswa S1 Tahun Akhir Jurusan Studi Islam (Spesialisasi Fiqh-Ushul) Universitas Hassan Tsani, Mohammedia, Casablanca, Maroko.
Disqus Comments Loading...