Topic
Home / Berita / Perjalanan / Kota Bersejarah di Maroko

Kota Bersejarah di Maroko

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Kota Rabat

dakwatuna.com – Rabat ibu kota kerajaan Maroko, terletak di pinggir pantai samudra atlantik dan di aliri sungai Bouregreg yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Kota Rabat di dirikan oleh Raja Abdel Moumin pada tahun 1152, selanjutnya diperluas dan mengalami masa keemasannya di zaman raja Yaqoub al-Mansour (keduanya dari dinasti Mouahidien). Pada tahun 1610, kota Rabat menjadi salah satu kota penampungan bagi Arab-Moslem yang meninggalkan Andalus di Spanyol. Kota ini banyak menyimpan berbagai bangunan bersejarah dan selalu di kunjungi oleh para wisatawan.

A. Kasbah des Oudayas.

Kasabah adalah benteng yang di bangun oleh Raja Moulay Ismail dari Dinasti Alaoui (1672-1694) didirikan di tempat strategis menghadap ke laut Atlantik, guna mengawasi ancaman serangan laut dari Spanyol. Kasbah berfungsi sebagai penyimpan barang bersejarah yang sangat bernilai. Ditemui pula taman kuno yang masih terawat baik hingga sekarang. Para wisatawan bisa melepaskan lelah sambil memandang ke laut lepas di kafe Kasabah. Tidak jauh dari Kasabah, terdapat pasar kuno Oudayas yang menjual barang souvenir dan artisanat khas Maroko.

B. Tour Hassan.

Tidak jauh dari Kasbah des Oudayas terdapat peninggalan bersejarah Tour Hassan. Bagunan tersebut adalah masjid yang di bangun oleh Raja Yaqoub Al-Mansour pada abad 12. Masjid tersebut mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada tahun 1755. Dari lokasi Tour Hassan di dataran tinggi, dapat terlihat pemandangan indah dan hamparan sungai Bouregreg dan samudera Atlantik. Di tempat yang sama di makamkan Raja Mohammed V dan Raja Hassan II.

C. Bab Chellah.

Tempat bersejarah dan wisata lainnya yang bisa dikunjungi di kota Rabat, antara lain, Bab Chellah (Pintu/ Benteng Chellah). Sebuah kota tua yang didirikan oleh Roma yang kemudian di teruskan di bawah pemerintahan Arab. Saat ini, benteng Chellah hanya di menjadi peninggalan sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan dan di tempati oleh jumlah luar biasa burung pelican. Gelembung burung pelican ini berkembang biak terutama di musim semi. Selain pohon yang merindangi Benteng Chellah, burung-burung pelican tersebut juga menjadikan menara tua sebagai sarangnya.

D. Corniche Rabat

Pilihan tempat wisata yang juga menarik dikunjungi di kota Rabat adalah Corniche rabat. Seperti halnya kebanyakan kota-kota di pinggiran pantai, Rabat juga menghiasi dirinya dengan Corniche (kota pantai) yang menghubungkan dengan kota Sale. Kerjasama yang di lakukan kerajaan Maroko dengan beberapa Negara teluk, di antaranya UNI Emirat Arab(UEA) untuk membangun Kornich Rabat, menjadikan sepanjang pantai Rabat begitu indah dengan perangkat fasilitas kota modern.

E. Jalan Soekarno

Bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Maroko, tentu tidak akan melewatkan berpose di depan Rue Soekarno/ Zankat Soekarno (Jalan Soekarno). Tepat di depan Bank Al Maghreb, nama presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno tertulis sebagai nama jalan. Kerajaan Maroko sangat berutang budi kepada Soekarno dan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan tahun 1945, berikut Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 dan kunjungan presiden Soekarno pada 2 mei 1960 yang terhitung sebagai kunjungan kepresidenan pertama untuk kerajaan Maroko setelah kemerdekaannya pada tahun1956. Selain nama jalan Soekarno, di Rabat juga terdapat jalan Indonesia dan Bandung.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...
Mahasiswa S1 Universitas Ta�limul �Alim,�Tanger, Maroko.

Lihat Juga

Aktivis Maroko Protes Konser Musik Penyanyi Pro-Israel

Figure
Organization