dakwatuna.com – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar asksi terkait tolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di bunderan Cibiru, Sabtu (24/3). Mereka dalam aksinya menuntut pemerintah agar tidak menaikan harga BBM karena kebijakan tersebut dinilai menyulitkan rakyat miskin.
Aksi yang diikuti sekitar dua puluh satu orang mahasiswa itu dikawal ketat aparat kepolisian. Sebelum menuju bunderan mereka mengawali aksi dari kampus kemudian berakhir di bunderan Cibiru. Dengan berbagai amunisi, massa aksi menggelar teatrikal.
Koordinator aksi, Dani dari Kammi UIN SGD Bandung menyebutkan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM sama dengan menzhalimi masyarakat. Dia juga menuntut agar pemerintah mampu memberi energi alternatif lain dan tidak mempolitisasi kenaikan harga BBM. “Lihat rakyat-rakyat kecil mereka terkapar tak beradaya dengan kebijakan pemerintah yang menzhalimi masyarakat”, teriak Dani saat orasi.
Sementara itu Nining Humas Polsek Panyileukan yang memantau langsung jalannya aksi menyatakan opini positifnya. “Ya, secara nurani saya pun tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Namun ketika sudah menjadi keputusan pemerintah ya mau gimana lagi”, tuturnya wanita asal Kuningan itu. Setelah menggelar teatrikal di Bunderan Cibiru massa kembali ke kampus dan mengakhiri aksi. (sipat)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: