Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Otorita Palestina Kecewa dengan Pidato Obama di Konferensi AIPAC

Otorita Palestina Kecewa dengan Pidato Obama di Konferensi AIPAC

President AS Barack Obama (kiri) berjabat tangan dengan Presiden American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) Lee Rosenberg setelah menyampaikan pidato sambutan pada konferensi kebijakan tahunan AIPAC di Washington, 4 Maret 2012. (Reuters Pictures)

dakwatuna.com – Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina Saeb Erekat menyatakan, Otorita Palestina kecewa dengan pidato Obama dalam konferensi AIPAC baru-baru ini. AIPAC adalah organisasi lobi Israel yang paling berpengaruh di AS.

“Pidato itu bagian dari kampanye pemilu Obama,” kata Erekat, “sangat disayangkan, dalam pidatonya, Obama mengabaikan perlunya perdamaian, dan sama sekali tidak menyinggung untuk melakukan desakan terhadap Israel agar menerima solusi dua negara dan segera menghentikan perluasan pemukiman ilegalnya di tanah Palestina.”

Erekat menambahkan, pidato Obama dalam konferensi tahunan AIPAC yang berlangsung di Washington pada Minggu (4/3) kembali menunjukkan dukungan buta Obama pada rezim Israel. Untuk itu, Erekat menyerukan agar negara-negara Arab memprioritaskan kepentingan-kepentingan Arab di Timur Tengah, seperti AS memprioritaskan kepentingannya di luar negeri.

Terkait pidato Obama, Direktur Eksekutif Jerusalem fund and Palestine Center di AS, Yousef Munayyer mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menekan presiden AS ke dalam situasi yang disebut sebagai “situasi dimana kepentingan Obama untuk terpilih lagi berbenturan dengan kepentingan nasional AS.

Dalam setiap pidatonya di hadapan komunitas Yahudi pro-Israel di AS, Presiden Obama tidak segan-segan menunjukkan dukungan penuh dan pembelaannya terhadap rezim zionis, tanpa berani melakukan tekanan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan rezim Israel di Palestina.

Kejadian Unik di Universitas AS

Sementara itu, sebuah peristiwa unik terjadi dalam sebuah simposium mahasiswa Israel yang diselenggarakan oleh sebuah universitas di AS. Simposium yang semula bertujuan untuk memperbaiki citra Israel di mata dunia yang makin memburuk, berubah menjadi aksi mendukung rakyat Palestina dan warga Gaza yang diblokade Israel.

Surat kabar Jerusalem Post edisi Senin (5/3) melaporkan, sekelompok mahasiswa Yahudi yang menamai diri mereka “Stand with Us” dari Universitas Davis di California, mengundang dua tokoh zionis; seorang tentara Israel dan seorang perempuan dari komunitas Druze, untuk memberikan pidatonya guna memberikan dukungan terhadap Israel dan kebijakan-kebijakannya. Tapi saat kedua tokoh zionis itu berpidato, peserta yang hadir dalam simposium tersebut melakukan interupsi, dan lebih dari 40 hadirin meninggalkan ruangan simposium.

Selanjutnya, lebih dari setengah peserta yang masih ada dalam ruangan mulai meneriakan slogan-slogan anti-Israel dan beberapa diantara mereka melambai-lambaikan bendera Palestina. Diantara peserta bahkan ada yang meneriakan pertanyaan-pertanyaan “Berapa banyak perempuan yang kalian perkosa?”, dan “Berapa banyak anak-anak yang telah kalian bunuh?”, serta teriakan yang mengutuk kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.

Para peserta pro-Palestina itu juga menyuarakan tuntutan agar blokade Israel di Jalur Gaza segera diakhiri, dan menyeret Israel sebagai penjahat perang.

Aksi pro-Palestina itu berlangsung sekira 15 menit, karena penyelenggara simposium memanggil polisi untuk menghentikan aksi protes tersebut. Namun polisi menolak menghentikan aksi pro-Palestina, dan lebih mengakhiri simposium pro-zionis itu. (aisyah/mn/pic/knrp)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 5.67 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization