Tapak-Tapak Keangkuhan

Ilustrasi (belantaraindonesia.org)

dakwatuna.com

Beranjak pagi awali hari
Semburat mentari hangatkan bumi
Di kaki gunung di hari itu
Para manusia pemburu kedamaian hadir
Entah apa yang menjadi bekal
Mungkin kerendahan hati atau keegoan diri
Tubuh pun bergerak menuju kelam
Dalam balutan rimbun daun yang bergumam
Ada yang bersyukur, ada pula yang kufur
Tatkala tapak-tapak itu berbaur
Dalam gerombolan sampah yang menghuni pelosok hutan
Atau ketika pohon-pohon menjerit bisu
Batangnya tersayat tajamnya belati pendaki
Atau ketika bebatuan tak lagi asli
Coretan-coretan menghiasi kotor batu-batu
Adakah hati yang bergumam
Sujud syukur mencium indah hijaunya
Yang mungkin tinggal beberapa masa
Ataukah wujud keangkuhan menjadi nyata
Ketika tapak kembali
Dalam kehidupan sebenarnya

Konten ini telah dimodifikasi pada 01/02/12 | 13:03 13:03

Ya ALLAH, hidupkanlah aku sebagai orang yang tawadhu', wafatkanlah aku sebagai orang yang tawadhu' dan kumpulkan aku dalam kelompok orang-orang yang tawadhu'
Disqus Comments Loading...