Fiqih Shalat (Bagian ke-4): Sunnah Shalat

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com โ€“ Sunnah shalat adalah amalan yang dianjurkan untuk diamalkan dalam shalat agar mendapatkan pahala lebih banyak, dan jika ditinggalkan tidak membatalkan shalatnya, yaitu:

1. Mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, sehingga jari jempol setinggi daun telinga, atau bahunya, bagian dalam telapak tangan menghadap kiblat. Mengangkat tangan ini juga disunnahkan ketika hendak rukuโ€™ dan bangun rukuโ€™. Menurut jumhurul ulama. Tidak ada yang berbeda kecuali mazhab Hanafi dan sebagian mazhab Maliki.

2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada, atau di bawahnya, atau di bawah pusar. Semua ini bersumber dari Rasulullah saw. Sebagaimana melepaskan kedua tangan itu.

3. Membuka shalat setelah takbiratul ihram dengan doa istiftah yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW, di antaranya:

โ€“ ยซ ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ู‘ ูˆุจุญู…ุฏููƒ ูˆุชูŽุจุงุฑูƒ ุงุณู…ูƒ ูˆุชูŽุนุงู„ู‰ ุฌูŽุฏูู‘ูƒ ูˆู„ุง ุฅู„ู‡ ุบูŠุฑูƒ ยปุŒ ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุญุงูƒู… ูˆุตุญู‘ุญู‡ ูˆูˆุงูู‚ู‡ ุงู„ุฐู‡ุจูŠ.

โ€“ ยซ ูˆูŽุฌูŽู‘ู‡ุช ูˆุฌู‡ูŠ ู„ูู„ูŽู‘ุฐูŠ ูุทุฑ ุงู„ุณู…ุงูˆุงุช ูˆุงู„ุฃุฑุถูŽ ุญู†ูŠูุงู‹ ูˆู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ู…ู† ุงู„ู…ุดู’ุฑูƒูŠู†ุŒ ุฅู†ูŽู‘ ุตู„ุงุชูŠ ูˆู†ุณููƒููŠ ูˆู…ูŽุญู’ูŠูŽุงูŠ ูˆู…ูŽู…ุงุชูŠ ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุฑุจูู‘ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†ุŒ ู„ุง ุดูŽุฑูŠูƒ ู„ู‡ุŒ ูˆุจุฐู„ูƒ ุฃู…ุฑุช ูˆุฃู†ุง ู…ูู† ุงู„ู…ุณู„ู…ููŠู† ยปุŒ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ูˆุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ู†ุณุงุฆูŠ ูˆุงุจู† ุญูุจุงู† ูˆุฃุญู…ุฏ ูˆุงู„ุทูŽู‘ุจุฑุงู†ูŠ ูˆุงู„ุดุงูุนูŠ

4. Membaca istiโ€™adzah yaitu: (ุฃุนูˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู†ู ุงู„ุฑุฌูŠู…) ย setelah membaca doa iftitah, dan sebelum membaca Al-Fatihah di rakaat pertama. Dan tidak apa-apa jika dibaca setiap rakaat sebelum membaca.

5. Membaca Amin setelah membaca Al Fatihah, baik menjadi imam, makmum maupun sendirian. Dengan suara keras pada shalat jahriyah, dan pelan pada shalat sirriyah. Setelah imam tidak boleh mendahuluinya atau terlalu lama ketinggalan.

6. Membaca sebagian Al Qurโ€™an setelah surah Al Fatihah, kecuali pada rakaat ketiga dan keempat, yang cukup dengan surah Al Fatihah. Membaca Al Qurโ€™an yang disukai sedikit atau banyak. Satu surat sempurna atau sebagiannya. Semua ini bersumber dari Rasulullah. Disunnahkan membaca pada rakaat pertama lebih panjang daripada rakaat kedua. Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah SAW membaca surah-surah pendek pada shalat Maghrib, sebagaimana pernah membaca surah surah Al Aโ€™raf, As Shaffat, dan Ad Dukhan. Disunnahkan pula memperindah suara ketika membaca Al Qurโ€™an, waqaf setiap ayat. Ketika melewati ayat rahmat disunnahkan berdoa meminta anugerah Allah. Dan jika melintasi ayat adzab disunnahkan memohon perlindungan Allah darinya. Disunnahkan pula mengeraskan bacaan shalat subuh, Jumโ€™at, dua rakaat awal Maghrib dan Isyaโ€™, dan tidak bersuara pada shalat selainnya. Sedangkan dalam shalat sunnah disunnahkan sirriyah pada shalat siang hari, dan jahriyah waktu tahajjud, qiyamulail. Jahriyyah dan sirriyah pada tempat masing-masing adalah sunnah haiah shalat. Jika ditinggalkan dengan sengaja atau lupa, tidak mempengaruhi shalat.

Sedangkan bagi makmum wajib mendengarkan dan memperhatikan imam yang membaca dengan jahriyyah. Makmum membaca Al Qurโ€™an ketika makmum membacanya dengan sirriyah, karena firman Allah:

ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูุฑูุฆูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ููŽุงุณู’ุชูŽู…ูุนููˆุง ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ุตูุชููˆุง ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุชูุฑู’ุญูŽู…ููˆู†ูŽ๏ดฟูขู ูค๏ดพ

โ€œDan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.โ€ (QS. Al Aโ€™raf: 204)

Dan hadits Nabi:

ยซ ูˆุฅุฐุง ูƒุจูŽู‘ุฑ ุงู„ุฅูู…ุงู… ููƒุจูู‘ุฑูˆุงุŒ ูˆุฅุฐุง ู‚ูŽุฑุฃ ูุฃู†ุตุชูˆุง ยปุŒ ุตุญูŽู‘ุญู‡ ู…ุณู„ู…

Jika ia bertakbir, maka bertakbirlah, dan jika ia membaca maka (Al Qurโ€™an) maka dengarkanlah. Dishahihkan oleh imam Muslim. [1]

7. Disunnahkan bertakbir setiap turun naik, berdiri dan duduk, kecuali bangun rukuโ€™. Dalam rukuโ€™ disunnahkan rata antara kepala dan punggung, menggunakan kedua tangan bertumpu ke lutut, dengan membentangkan jari-jari, disertai dzikir,

(ุณุจุญุงู†ูŽ ุฑุจูŠ ุงู„ุนูŽุธูŠู…) ย 3x atau lebih, atau dengan redaksi lain yang bersumber dari Rasulullah saw seperti:

ย (ุณูุจูู‘ูˆุญูŒ ู‚ูุฏู‘ูˆุณ ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู…ู„ุงุฆููƒูŽุฉ ูˆุงู„ุฑูู‘ูˆุญ)ุŒ

(ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ู„ูƒ ุฑูƒุนุชูุŒ ูˆุจูƒูŽ ุขู…ู†ุชุŒ ูˆู„ูƒูŽ ุฃุณู„ู…ุชุŒ ุฃู†ุช ุฑุจูŠุŒ ุฎูŽุดุน ู„ูƒ ุณูŽู…ุนูŠ ูˆุจูŽุตุฑูŠุŒ ูˆู…ูุฎูู‘ูŠ ูˆุนูŽุธู…ูŠ ูˆุนูŽุตุจูŠุŒ ูˆู…ุง ุงุณุชู‚ู„ุช ุจู‡ ู‚ูŽุฏู…ูŠ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†)

8. Disunnahkan ketika bangun rukuโ€™ membaca : (ุณูŽู…ุน ุงู„ู„ู‡ ู„ู…ู† ุญูŽู…ูุฏู‡)

Dan ketika sudah berdiri tegak membaca: (ุงู„ู„ู‘ู‡ู…ู‘ ุฑุจูŽู‘ู†ุง ูˆู„ูƒูŽ ุงู„ุญู…ุฏ)

(ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ุฑุจู†ุง ู„ูƒ ุงู„ุญู…ุฏ ุญูŽู…ุฏุงู‹ ูƒุซูŠุฑุงู‹ ุทูŠุจุงู‹ ู…ุจุงุฑูƒุงู‹ ููŠู‡) Atau kalimat lain yang bersumber dari Rasulullah SAW.

9. Mendahulukan lutut sebelum tangan ketika hendak bersujud, menempelkan hidung, dahi dan kedua telapak tangan ke tanah (alas shalat) dengan menjauhkan kedua tangannya dari lambung, meletakkan kedua telapak tangan sejajar dengan telinga atau punggung, membuka jari-jari tangannya dan menghadapkannya ke kiblat. Minimal yang dibaca dalam sujud adalahย  (ุณุจุญุงู†ูŽ ุฑุจูŠ ุงู„ุฃุนู„ู‰) ย dan diperbolehkan menambah tabih, dzikir, dan doa khusus yang bersumber dari Rasulullah SAW, seperti:

โ€“ ุงู„ู„ู‘ู‡ู…ู‘ ู„ูƒ ุณุฌุฏุชู ูˆุจูƒ ุขู…ู†ุชุŒ ูˆู„ูƒ ุฃุณู„ู…ุช ูˆุฃู†ุช ุฑุจูŠุŒ ุณูŽุฌุฏ ูˆุฌู‡ูŠ ู„ู„ุฐูŠ ุฎูŽู„ู‚ู‡ ูˆุตูˆูŽู‘ุฑู‡ ูุฃุญุณูŽู† ุตูˆุฑู‡ุŒ ูˆุดู‚ูŽู‘ ุณูŽู…ุนู‡ ูˆุจุตุฑู‡ ูุชุจุงุฑูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ ุฃุญุณู†ู ุงู„ุฎุงู„ู‚ูŠู†. ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู…

10. Duduk antara dua sujud dengan duduk IFTIRASY (duduk di atas kaki kiri) kaki kanan tegak, dan jari-jari kaki kanan menghadap kiblat, dengan membaca doa maโ€™tsur (bersumber dari Nabi), antara lain:

(ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุงุบูุฑ ู„ูŠ ูˆุงุฑุญูŽู…ู†ูŠ ูˆุนุงููู†ูŠ ูˆุงู‡ุฏูู†ููŠ ูˆุงุฑุฒูู‚ู†ูŠ) ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ

Menurut mazhab Syafiโ€™iy, disunnahkan pula duduk istirahat setelah sujud kedua sebelum bangun, untuk rakaat yang tidak ada tasyahhud.

11. Tasyahhud awal (wajib menurut mazhab Hannafi) dengan duduk iftirasy, meletakkan tangan kanan di atas paha kanan dan tangan kiri di atas paha kiri, menunjuk dengan jari telunjuk kanan. Disunnahkan agak lebih cepat.

12. Duduk tawarruk untuk tasyahhud akhir, yaitu dengan mendorong kaki kiri ke depan, mendirikan kaki kanan, dan duduk di tempat shalat (HR. Al Bukhari). Sebagaimana disunnahkan pula bershalawat kepada Nabi setelah tasyahhud dengan shalawat Ibrahimiyyah.

13. Berdoa sebelum salam dengan doa maโ€™tsur, antara lain:

ยซ ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ุงุบูุฑ ู„ูŠ ู…ุง ู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ุชู ูˆู…ุง ุฃุฎูŽู‘ุฑุชุŒ ูˆู…ุง ุฃุณู’ุฑูŽุฑุช ูˆู…ุง ุฃุนู’ู„ู†ุชุŒ ูˆู…ุง ุฃุณุฑูู’ุช ูˆู…ุง ุฃู†ุชูŽ ุฃุนู„ู… ุจู‡ ู…ู†ูŠุŒ ุฃู†ุชูŽ ุงู„ู…ู‚ุฏูู‘ู… ูˆุฃู†ุช ุงู„ู…ุคุฎูู‘ุฑ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ู‘ุง ุฃู†ุช ยป. ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู….

โ€“ ยซ ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ุฅู†ูŠ ุฃุนูˆุฐ ุจูƒ ู…ู† ุนุฐุงุจ ุฌู‡ู†ูŽู‘ู…ุŒ ูˆู…ู† ุนุฐุงุจ ุงู„ู‚ุจุฑุŒ ูˆู…ู† ูุชู†ุฉู ุงู„ู…ูŽุญูŠุง ูˆุงู„ู…ูŽู…ุงุชุŒ ูˆู…ู† ุดูŽุฑูู‘ ูุชู†ุฉู ุงู„ู…ุณูŠุญ ุงู„ุฏูŽู‘ุฌุงู„ยปุŒ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู….

ย 14.ย Memperbanyak dzikir setelah salam dengan dzikir maโ€™tsur, antara lain:

โ€“ ยซ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู… ุฃู†ุชูŽ ุงู„ุณู„ุงู… ูˆู…ู†ูƒ ุงู„ุณู„ุงู…ุŒ ุชูŽุจุงุฑูƒุช ูŠุง ุฐุง ุงู„ุฌู„ุงู„ ูˆุงู„ุฅููƒุฑุงู… ยปุŒ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู….

โ€“ ยซ ู…ู† ุณูŽุจูŽู‘ุญ ููŠ ุฏูุจุฑ ูƒู„ูู‘ ุตู„ุงุฉู ุซู„ุงุซุงู‹ ูˆุซูŽู„ุงุซูŠู†ุŒ ูˆุญูŽู…ุฏ ุงู„ู„ู‡ ุซู„ุงุซุงู‹ ูˆุซู„ุงุซูŠู†ุŒ ูˆูƒุจูŽู‘ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุซู„ุงุซุงู‹ ูˆุซู„ุงุซูŠู†ุŒ ูุชู„ูƒ ุชูุณุนุฉ ูˆุชูุณุนูˆู†ุŒ ูˆู‚ุงู„ ุชู…ุงู… ุงู„ู…ุงุฆุฉ: ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญุฏู‡ ู„ุง ุดูŽุฑูŠูƒ ู„ู‡ุŒ ู„ูŽู‡ ุงู„ู…ู„ูƒ ูˆู„ูŽู‡ ุงู„ุญู…ุฏ ูˆู‡ูˆ ุนู„ู‰ ูƒู„ูู‘ ุดูŠุก ู‚ูŽุฏูŠุฑุŒ ุบููุฑุช ุฎุทุงูŠุงู‡ ูˆุฅู† ูƒูŽุงู†ุช ู…ุซู„ ุฒูŽุจุฏ ุงู„ุจูŽุญุฑยปุŒ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู….

โ€“ ยซ ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุฃุนู†ูู‘ูŠ ุนู„ู‰ ุฐููƒุฑูƒูŽ ูˆุดููƒุฑููƒูŽ ูˆุญุณู†ู ุนุจุงุฏูŽุชูƒ ยปุŒ ุฑูˆุงู‡ ุฃุญู…ุฏ ูˆุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ู†ู‘ุณุงุฆูŠ.

โ€“ ยซู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญุฏู‡ ู„ุง ุดูŽุฑูŠูƒูŽ ู„ู‡ุŒ ู„ู‡ ุงู„ู…ูู„ูƒ ูˆู„ูŽู‡ ุงู„ุญูŽู…ุฏ ูˆู‡ูˆ ุนู„ู‰ ูƒู„ูู‘ ุดูŠุกู ู‚ูŽุฏูŠุฑุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ู„ุง ู…ุงู†ูุน ู„ู…ุง ุฃูŽุนุทูŠุชุŒ ูˆู„ุง ู…ูุนุทููŠ ู„ู…ุง ู…ูŽู†ูŽุนุชุŒ ูˆู„ุง ูŠูŽู†ู’ููŽุน ุฐุง ุงู„ุฌูŽุฏูู‘ ู…ูู†ูƒูŽ ุงู„ุฌูŽุฏูู‘ยป. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุดูŠุฎุงู†.

โ€” Bersambung

(hdn)


Catatan Kaki:

[1] Ini menurut mazhab Maliki, sedang menurut mazhab Syafiโ€™iy mewajibkan membaca Al Fatihah setiap rakaat di belakang imam. Sedang mazhab Hanafi melarang membaca di belakang imam, baik dalam shalat jahriyah maupun sirriyah.

Konten ini telah dimodifikasi pada 23/01/12 | 00:03 00:03

Lembaga Kajian Manhaj Tarbiyah (LKMT) adalah wadah para aktivis dan pemerhati pendidikan Islam yang memiliki perhatian besar terhadap proses tarbiyah islamiyah di Indonesia. Para penggagas lembaga ini meyakini bahwa ajaran Islam yang lengkap dan sempurna ini adalah satu-satunya solusi bagi kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Al-Qur๏ฟฝan dan Sunnah Rasulullah saw adalah sumber ajaran Islam yang dijamin orisinalitasnya oleh Allah Taala. Yang harus dilakukan oleh para murabbi (pendidik) adalah bagaimana memahamkan Al-Qur๏ฟฝan dan Sunnah Rasulullah saw dengan bahasa yang mudah dipahami oleh mutarabbi (peserta didik) dan dengan menggunakan sarana-sarana modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...