Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Keutamaan Membaca Al-Qur’an dan Mengkhatamkannya

Keutamaan Membaca Al-Qur’an dan Mengkhatamkannya

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

Sebuah Catatan Lepas Acara “Spiritual Engineering” MABIT Mahasiswa STEI SEBI

Siapa yang mau mengkhatamkan Al –Qur’an???

Saya!!!!

dakwatuna.com – Kalimat itulah yang diulang berkali-kali oleh MC maupun moderator dan serentak dijawab dengan semangat oleh seluruh peserta. Malam Minggu  itu tidak seperti biasanya, para mahasiswa dengan berbondong-bondong mendatangi kampus STEI SEBI, Kampus para pejuang ekonomi Syariah. Ada yang berjalan kaki ada juga yang menggunakan sepeda motor. Ternyata tujuan mereka adalah masjid Al-Yarmuk, masjid kampus yang terletak tepat di depan sebelum memasuki area kampus. Tampak beberapa orang panitia sedang sibuk menyiapkan kelengkapan acara. Kurang lebih 50 orang mahasiswa memenuhi ruang masjid dengan duduk rapi, dengan aktivitas bermacam-macam. Ada yang sedang tilawah Al-Qur’an ada juga yang sedang berdiskusi ringan sambil menunggu acara dimulai.

Tepat pukul 20.20 WIB acara pun dimulai. Acara dibuka dengan  tasmi’ Al- Qur’an oleh salah seorang peserta. Dilanjutkan dengan sambutan oleh divisi kemahasiswaan selaku penyelenggara acara bersama dengan SQC (SEBI Qur’an Center). Acara yang diberi nama Spiritual Engineering ini adalah kegiatan rutin setiap bulannya, dengan tujuan membangun nilai-nilai spiritual dengan pembiasaan dzikir dan shalat malam. Dan tema yang diangkat pada bulan Oktober 2011 ini adalah Keutamaan Membaca Al-Qur’an dan Mengkhatamkannya.

Tibalah pada acara inti, seluruh peserta bergegas merapikan barisan duduknya karena sudah tidak sabar mendengar motivasi ruhiyah oleh Ust. Arham Ahmad, Lc, MA, Al-Hafidz. Dalam memulai taujihnya ust. Arham mengingatkan bahwa, motivasi kita belajar dan membaca  Al-Qur’an adalah semata-mata karena kita orang Islam, bukan karena kita ustadz, aktivis dakwah, pejabat, dan status sosial lainnya. Beliau menegaskan lagi “KARENA KITA ORANG ISLAMLAH, KITA BELAJAR DAN MEMBACA AL-QUR’AN.”

Selanjutnya beliau juga menyampaikan, bahwa ada 6 (enam) kewajiban orang Islam terhadap Al- Qur’an, yaitu:

  1. Tasdiq : Mengimani  dengan tidak memungkiri satu ayat pun
  2. Tilawah: Membaca dengan baik dan benar, Tadabur, dan mengamalkannya.
  3. Tadabbur: memahami, menghayati
  4. Tatbiq: Mengamalkan, menerapkan
  5. Tabligh: Mendakwahkan, mensyiarkan
  6. Tahfidz: Menghafalnya

Beliau juga menyampaikan, bahwa cara terbaik bagaimana memotivasi kita agar mau belajar dan membaca Al-Qur’an serta mengkhatamkannya adalah dengan mengingat keutamaannya dan juga kerugian dalam meninggalkannya. Lalu kenapa kita cepat jenuh dalam membaca Al-Qur’an sehingga interaksi kita lemah adalah karena bisa jadi bacaan kita tidak ideal, sehingga mendengar bacaan kita saja kita sudah “eneg” apalagi orang lain yang mendengarnya (serentak audiens tertawa…..). Oleh karenanya beliau sangat menganjurkan kepada seluruh umat Islam khususnya generasi muda untuk belajar Al-Qur’an dengan talaqqi artinya belajar langsung dari seorang guru atau ustadz.

Setelah selesai mendengar taujih dari ust. Arham, para peserta diarahkan untuk segera tidur karena pada pukul 03.00 WIB, mereka akan dibangunkan untuk shalat tahajjud berjama’ah. Pukul 03.00 WIB peserta dibangunkan dan segera melakukan shalat tahajud berjama’ah dengan dipimpin oleh mahasiswa yang hafidz Al-Qur’an. Hingga shalat subuh selesai dilaksanakan, selesai sudahlah acara kami, semangat yang menggelora di hati-hati kami untuk tidak hanya sekedar bisa membaca Al-Qur’an tetapi juga belajar membenarkannya, mentadaburinya, dan mengamalkannya. Sehingga generasi rabbani atau lebih tepatnya ekonom rabbani bisa berkiprah di Negeri ini.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (22 votes, average: 8.91 out of 5)
Loading...

Tentang

Lahir di Pontianak pada tahun 1987. Saat ini tinggal di Depok, Jawa Barat. Telah menikah dan dikaruniai 1 orang anak. Bekerja sebagai Staf Divisi Kemahasiswaan STEI SEBI Depok.

 

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization