Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Menikmati Arus

Menikmati Arus

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (dwiapry.blogspot.com)

dakwatuna.com – Kehidupan itu ibarat air, ia selalu berubah dan bergerak, air akan terus mengalir mengisi ruang-ruang yang kosong dan yang lebih rendah, ia akan diam ketika posisinya telah seimbang. Air bergerak dengan kecepatannya, kadang arusnya cepat, lambat ataupun ia terjun.

Perubahan dan pergerakan arus kehidupan adalah sebuah keniscayaan, tak ada satu orang pun yang dapat menolaknya. terkadang perubahan itu bergerak dengan sangat cepat dan bahkan terjadi secara tiba-tiba. Modernisasi, Ilmu pengetahuan dan teknologi sedemikian maju, menjadikan arus perubahan kehidupan semakin tak terbendung.

Sebahagian orang ikut larut dan sangat mendewakan perubahan, namun di sisi yang lain ada pula yang antipati terhadapnya, namun sebenarnya Islam adalah penengah dalam memandang perubahan, yaitu : ada hal yang tidak bisa berubah (tsawabit) dan ada yang bisa berubah (mutaghayyirat). Hal yang paling utama dari perubahan itu adalah, sikap kita terhadap perubahan. Allah SWT berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Al Ra’d: 11)

Setiap pribadi adalah bagian atau titik dari perubahan, tapi arus perubahan hanya bisa terjadi ketika kita titik-titik perubahan itu bertemu dan berkumpul, membentuk simpul-simpul yang saling menguatkan dan semakin membesar. Intinya bahwa kita dapat membuat arus perubahan dan kita dapat dipengaruhi oleh perubahan, baik yang bersifat lokal, nasional, regional maupun global. Arus di setiap perubahan memiliki karakteristik yang berbeda, namun setidaknya ada 3 kondisi arus perubahan yang terjadi, yang menuntut kita untuk tetap selalu ada di dalamnya, agar kita tidak hilang dari peredaran zaman, yaitu arus lambat, arus cepat, dan arus terjun.

• Arus lambat

Ciri arus perubahan lambat adalah ia hanya mengalir datar, dan banyak sumber daya yang tidak teroptimalkan, karena berbagai sebab dan alasan. Pengangguran, menjadi pemandangan yang biasa. Ketika kondisi ini terjadi maka seyogianya kita menjadi motor penggerak, inspirator dan lebih agresif menggerakkan arus, dengan menambah jumlah sumber daya faktor-faktor agar arus perubahan dapat mengalir lebih cepat, manuver dan tribulasi sebaiknya mulai dikembangkan. Jangan biarkan kita ikut larut dalam arus yang melambat.

• Arus cepat

Arus perubahan cepat terjadi ketika lingkungan external dan kekuatan arus perubahan yang saling mendukung. Arus perubahan cepat oleh faktor lingkungan external yang lebih dominan dan arus perubahan yang lemah mengakibatkan terjadinya pengikisan nilai dan sumber daya, tak jarang kita menyaksikan arus perubahan itu menyimpang dari bentuknya dan adakalanya pengusung perubahan hilang dari peredaran karena ketidaksiapan internal. Hal ini menuntut kita untuk lebih tsawabit terhadap nilai perubahan itu.

Arus perubahan cepat oleh arus perubahan yang dominan sementara faktor lingkungan external yang tidak mendukung mengakibatkan terjadinya banyak gesekan dengan lingkungan dan arus perubahan yang lain. Kondisi ini, diperlukan lebih banyak manuver perubahan, menuntut kita untuk lebih moderat yang bisa mengakomodir perbedaan (mutaghayyirat), mencari titik-titik persamaan adalah hal yang sangat urgent walaupun kadang bertentangan dengan idealisme.

• Arus terjun

Arus terjun terjadi ketika ada sebuah momentum lompatan besar, yang biasanya tidak terplanning dengan matang dan tidak diperkirakan sebelumnya, misal adanya revolusi, atau perubahan ekstrim yang lain. Memang kondisi ini akan ada ketimpangan di sana-sini, karena arus perubahan itu sendiri masih berubah-ubah menyesuaikan bentuk dan polanya. Namun tsiqah dan tetaplah bersama dengan arus perubahan itu, karena sesungguhnya etape arus perubahan selanjutnya baru dimulai dan kemenangan itu sudah dekat.

Wallahu A’lam bishshawab.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (8 votes, average: 9.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Pasca sarjana S2, Program Studi Teknik sipil, Kosentrasi Keairan, Universitas Hasanuddin.

Lihat Juga

Mencintai Diri Sendiri

Figure
Organization