Jerman tak Larang Pendirian Menara Masjid

Ilustrasi - Masyarakat berkumpul di masjid Merkez di Duisburg, Jerman, 26 Okt 2008, yang baru resmi dibuka ketika itu. Masjid ini terbesar di Jerman. (AP Photo/Martin Meissner

dakwatuna.com – Muenchen. Kanselir Jerman, Angela Merkel, merasa tidak perlu melarang menara masjid seperti di Swiss. Pada surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung, Sabtu (18/9) Merkel mengatakan Jerman berubah karena integrasi orang asing dan masjid ‘semakin menjadi bagian dari pemandangan Jerman’.

Gelombang penolakan membangun menara masjid yang sempat menerpa Swiss beberapa bulan lalu memang sempat mengemuka di Jerman. Baru-baru ini, mayoritas warga Jerman di wilayah Volklinger yang berbatasan dengan Prancis menolak pendirian menara sepanjang 8 meter di sebuah masjid di wilayah itu.

Namun Merkel menegaskan kaum pendatang memiliki hak dan kewajiban sama seperti lainnya, dan oleh karena itu juga boleh membangun rumah-rumah ibadah mereka. Merkel mengakui masih adanya masalah sekitar integrasi warga Muslim dan mendorong semua orang untuk ‘menyebutnya sebagai kekurangan”.

Kanselir Jerman itu mengatakan, orang hanya bisa berintegrasi apabila mereka turut dalam kursus-kursus bahasa, bersikap toleran, dan menghormati orang lain yang memiliki kepercayaan serta kebiasaan yang berbeda. (Endro Yuwanto/radio nederland/RoL)

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...