
dakwatuna.com – Damaskus. Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Khaled Misy’al menegaskan gerakannya menolak dan mengecam perundingan langsung yang dilaksanakan antara kepala otoritas Ramallah Mahmud Abbas dan pemerintah penjajah Zionis yang dimediatori Amerika dan dihadiri oleh Raja Yordania dan Presiden Mesir, yang sedianya dilaksanakan hari ini di Washington.
Hal tersebut disampaikan Misy’al di sela-sela buka puasa besama untuk anak-anak yatim yang diselenggarakan oleh gerakan Hamas di ibukota Suriah, Damaskus, Selasa (31/8). Misy’al menagtakan, “Perundingan Washington merupakan pasar untuk tenaga kerja budak untuk menjual Palestina dengan perintah dan larangan dari Amerika Serikat. Jalan kita adalah jihad dan perlawanan, itulah jalan kemudiaan dan kemenangan.”
Misy’al juga menegaskan bahwa tim perundingan Palestina tidak mewakili rakyat Palestina karena mereka adalah minoritas yang terbuang. Dia mengatakan, “Adapaun pertemuan Washington tidak lain adalah pertemuan yang gagal dan tidak memiliki legalitas nasional dan moral. Itu adalah pertemuan orang-orang lemah yang terbuang, yang menyempal dari rakyat mereka atas perintah dan larangan dari Amerika.” (asw/pip)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: