Topic
Home / Pemuda / Essay / Belajar Bahasa Amiyah Praktis (Bagian ke-5): Nafi Fi’il M.A.D (Mudhare’ Akan Dilaksanakan)

Belajar Bahasa Amiyah Praktis (Bagian ke-5): Nafi Fi’il M.A.D (Mudhare’ Akan Dilaksanakan)

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com – Seandainya kawan-kawan ingin menafikan fi’il ini, cukup dengan menambahkan – tanpa menyambung – huruf “مش” depan fi’il yang akan dinafikan tersebut, contohnya:

بيصلح = هيصلح = مش هيصلح
باكل = هاكل = مش هاكئ
يدور = هيدور =مش هيدور

Gampang kan?!

“ قبل ” dan “ بعد ”

Setiap fi’il MB yang didahulukan oleh “قبل ” atau “بعد ” harus di tambahkan “ما ” mashdariyah di depannya. Misalnya:

أنا هامر عليك قبل ما اروح الكلية.

Ana hamur aleik abl ma ruuh elkulliah
Ntar gue mampir ke tempat lo sebelum gue pergi ke
kuliah.

“ ما ”

“ما ” dalam bahasa ammiyah ada empat macam :
1. “ ما ” mashdariyah, seperti yang terletak sebelum fi’il MB yang didahului oleh “ قبل ” atau “ بعد ”. Misalnya :

بعد ماخلص شغلي هامر عليك

Ba’d ma khallas shugli hamur aleiki
Setelah selesai kerja, gue mau mampir ke tempat lo

2. “ ما ” nafiyah, yang datang bersama dengan “ ش ”. “ ما ” nafiyah ini khusus untuk menafikan fi’il saja. Misalnya :

أنا ماروحتش الكلية النهارده عشان أنا عيان

Ana marohtesy el kulliah ennahardah asyan kunt ayyan.
Gue ga bisa pergi ke kuliah hari ini karena gue sakit

Ket: عيان = مريض . مريض tidak dipakai lagi dalam BAm.

3. “ما ” amr, digunakan untuk menyuruh seseorang secara kasar dan memaksa. Misalnya:

ماتروح الكلية يا عم وبلاش كسل بقى! .

Matruuh el kulliah ya am we balash kasal ba’a!
Pergilah ke kuliah, jangan males dong!

4. “ ما ” ta’kid – menegaskan – misalnya:

ما انا قولتلك ذاكر كويس .

Mana ultilak dzaker kuwais.
Kan gue udah bilang ke lo, belajar yang benar!

Cara membuat pertanyaan dengan fi’il mudhare’:

Untuk membuat pertanyaan dari fi’il mudhare’ yang artinya “ هل ” adalah berikut ini:

1. Kita dapat memakai na’eb fa’el atau fi’il M.A.D. dalam bentuk kalimat pertanyaan disertai dengan intonasi pertanyaan, misalnya :

إنت رايح الكلية النهاردة؟
إنت هتروح الكلية النهاردة ؟
إنت نازل معانا ؟
إنت هتنزل معانا ؟

2. Kita dapat memakai huruf “مش ” ditambah dengan na’eb fa’il, atau fi’il M.B dengan maksud untuk meminta ketegasan dari orang yang kita tanya, misalnya:

إنت مش رايح الكلية النهارده ؟

Enta mush raih el kulliah ennahardah?
lo ga mau pergi kuliah hari ini?

إنت مش نازل معانا ؟

Enta mush nazel ma’ana?
lo ga mau turun bareng ama kita?

atau dengan fi’il M.A.D, misalnya :

إنت مش هتروح الكلية بكرة ؟

Enta mush hatruuh elkullliah bukroh ?
Apakah lo mau pergi ke kuliah besok?

— Bersambung

(hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Lahir di kota Bogor 13 Maret 1995 dan dibesarkan di kota yang sama. Sekarang (tahun 2010) masih berstatus santri di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan kelas 10 MA. Mempunyai ketertarikan dengan ilmu Tafaqquh Fid Din dan mempunyai angan-angan "agar kiranya Allah ridha padaku"..

???? ?? ???? ???? ???

Mencoba untuk menggeluti bahasa Ibrani dan produksi film editing dan dokumenter. Tertarik untuk mengamati perbandingan agama dan ideologi serta menelisik tangan-tangan invisible di balik layar institusi negara.

Lihat Juga

Khutbah Idul Adlha 1438 H: Belajar dari Nabi Ibrahim, Bergerak Bersama Dalam Kebenaran

Figure
Organization