dakwatuna.com – New York. Sekjen PBB Ban Ki Moon, Senin (2/8) mengumumkan pembentukan komisi penyelidikan kasus Flotilla. Komisi ini terdiri dari empat anggota, dua diantaranya berasal dari Zionis dan Turki. Mereka akan mengungkap kasus penyerangan berdarah yang dilakukan angkatan laut Israel ke kapal flotilla yang membawa bertonton bantuan kemanusiaan. Kapal tersebut sedang menuju ke Gaza pada 31 Juni lalu.
Dalam penjelasanya, Ban Ki Moon menyebutkan, tim penyelidikan akan diketuai, mantan perdana menteri New Zeeland, Geoffrey Palmer dan akan mulai bekerja pada 10 Agustus. Tim ini bertugas memberikan laporan pada pertengan September mendatang.
Keputusan ini diambil setelah Zionis tunduk pada tuntutan PBB dan Turki dan mengumumkan persetujuanya untuk membentuuk Tim internasional untuk memeriksa seputar peristiwa penyerangan kapal flotilla yang menewaskan Sembilan warga Turki yang tergabung dalam relawan internasional, selain puluhan lainya tewas.
Sumber radio Zionis menyebutkan, pihak entitas telah menyampaikan kepada Sekjen PBB, Ban ki Moon dan Turki bahwa pihaknya menyetujui pembentukan tim dari organisasi internasional untuk menyelidiki peristiwa sebenarnya. Persetujuan ini telah disampaikan Israel saat kunjungan menteri perang Israel, Ehud Barak ke New York beberapa hari terakhir dan sebelumnya melalui pertemuan dengan penasehat keamanan regional Uze Arad. (asy/pip)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: