dakwatuna.com – Sidney, Dinas Intelijen Australia mulai memeriksa kasus pemalsuan paspor Australia yang dilakukan agen Zionis, Mossad terkait pembunuhan pemimpin Hamas, Al-Mabhuh di Dubai, akhir Januari lalu.
Sementara itu, menlu Australia, Steven Smith dalam pernyataanya dari Sidney, Ahad (11/4) mengatakan, penyelidikan ini dilakukan setelah gagalnya kepolisian negara itu tersebut dalam memburu para pelaku.
Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan banyak masukan untuk melihat apakah ada kemungkinan pergerakan dalam masalah ini setelah pihak kepolisian Australia pada laporan pertama menyatakan, tidak bisa melanjutkan pemeriksaanya terhadap aksi Mossad yang memalsukan paspor empat warga negara Australia. Ia mengatakan, hasil kerja tim intelijen ini akan diumumkan kemudian.
Sebelumnya menlu Australia sempat memanggil dubes Zionis, setelah terbongkar pihaknya memalsukan empat paspor yang digunakan dalam pembunuhan Al-Mabhuh. Ia mengingatkan, tindakan tersebut sangat berbahaya dan mengancam hubungan kedua negara.
Sementara itu, hasil penyelidikan kepolisian Dubai mengisyaratkan, Mossad telah menggunakan empat paspor Eropa, termasuk di dalamnya Inggris yang terakhir mengusir salah satu diplomat kedubes Zionis di Inggris. Langkah ini juga diambil setelah terbukti Mossad memalsukan sejumlah paspor Inggris. (asy/ip)
Redaktur: Ulis Tofa, Lc
Beri Nilai: