Topic
Home / Berita / Dari Yaman, Turki, Indonesia Untuk Pembebasan Al-Aqsha

Dari Yaman, Turki, Indonesia Untuk Pembebasan Al-Aqsha

dakwatuna.com – Di Ibukota Yaman, Badan Rakyat untuk Solidaritas Palestina menggelar aksi besar di medan Sabiin. Ketua Badan Rakyat, Syekh Shadiq bin Abdullah bin Husain Al-Ahmar meminta para pemimpin Arab untuk membuka pintu jihad sebagai solusi satu-satunya dalam masalah Palestina. “Senjata bukan saja memanggul senjata, tapi jiga jihad maknawi dan materi”tegasnya.
Ribuah massa turun ke jalan di kota Istanbul Turki kemarin Jumat (19/3) untuk membela Al-Quds, Al-Aqsha dan mengecam kejahatan Israel terhadap tempat suci di Palestina. Mereka mengingatkan Israel bahwa wanita dan anak-anak Al-Quds tidak sendirian dalam perang membela tempat suci.

Dalam orasinya, atas nama organisasi-organisasi penggerak aksi massa, ketua harian Al-Wakt, Mustafa Qara Hasan Aglo menegaskan, diamnya bangsa Arab dan dunia Islam mendorong Israel melanjutkan rencananya meyahudikan Al-Quds dan menghancurkan masjid Al-Aqsha dan membangun kuil mitos mereka di bawah puing-puing masjid suci itu. Ia meminta kepada umat Islam untuk membela Al-Quds dan masjid Al-Aqsha.

Sedangkan di Indonesia, Ratusan ribu massa PKS memenuhi Monas dan Bunderan HI Jakarta hari ini, Ahad (20/3) untuk menunjukkan kepeduliaan terhadap kondisi Masjid al-Aqsha yang kini ditindas oleh pihak Zionis Israel. Massa yang datang, tidak hanya dari wilayah jabodetabek saja, akan tetapi dari wilayah-wilayah di Jawa Barat dan Banten.

Dalam orasinya, politisi PDIP Sabam Sirait, mengatakan bahwa dirinya merasa bangga bisa hadir di tengah-tengah massa dan kader PKS. Sabam mengatakan bahwa dirinya pernah pergi ke kota Al-Quds (Jerusalem) di masa ketua DPR Akbar Tandjung. Saat ia diminta untuk nginap di Tel Aviv, Sabam menolak mentah-mentah karena konstitusi negara RI tidak memiliki hubungan dengan negara penjajah seperti Israel itu.

Orasi kedua disampaikan oleh anggota DPR RI yang pernah berkunjung ke Gaza baru-baru ini, Yoyoh Yusro. Menurutnya, umat Islam di Palestina tengah melakukan i’tikaf di masjid Al-Aqsha membela tempat suci itu, dengan darah dan air mata. Untuk itu ia meminta dukungan dari masyarakat Indonesia peduli dengan masalah Al-Aqsha.

Orasi ketiga, disampaikan oleh mantan Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Dalam sambutannya, Hidayat mengatakan bahwa persoalan Palestina dan Al-Aqsha bukan hanya menjadi persoalan umat Islam saja, akan tetapi sudah menjadi isu internasional. Bahkan, lanjut Hidayat, Presiden Brazil Lula da Silva, menyatakan mendukung penuh kemerdekaan Palestina dari Zionis Israel. Mantan Presiden PKS ini juga mengajak NU untuk membahas masalah Palestina dan Al-Aqsha dalam sidang-sidang di muktamar Makasar yang akan datang. ”Saya juga mengajak Muhammadiyah untuk membahas isu Palestina dan Al-Aqsha dalam peringatan 100 tahun lahirnya Muhammadiyah nanti,” tambah Hidayat.

Masih lanjut Hidayat,”Untuk mengulang sukses KTT Non Blok di Bandung yang mengeluarkan deklarasi Bandung, Indonesia siap menjadi tuan rumah, setelah mendapatkan izin dari Mesir, rekonsiliasi nasional Palestina yang mempertemukan antara Hamas dan Fatah. Kalau ini terjadi, Indonesia akan mencatat sejarah kedua kalinya dalam percaturan politik dunia.”

Di akhir orasinya, Hidayat tidak lupa mengajak massa dan kader PKS untuk tidak lupa menyumbangkan harta bagi rakyat Palestina. Harta itu, tutur Hidayat, dipakai untuk membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat serangan Zionis Israel. Juga dipakai untuk merenovasi tempat-tempat suci umat Islam yang hancur akibat dirobohkan Zionis Israel. Tidak lupa, Hidayat mengingatkan bahwa tidak hanya tempat ibadah umat Islam saja yang jadi sasaran Israel, tapi gereja dan tanah-tanah milik orang Kristen menjadi sasaran Zionis Israel. Maka ia sampaikan bahwa orang-orang Kristen juga harus peduli dengan Palestina, seperti kepeduliaan umat Islam.

Para pengunjuk rasa membuat miniatur masjid qubbah shahra (masjid kubah kuning yang ada di komplek masjid Al-Aqsha) dan kemudian diarak dari Monas ke Bunderan HI untuk membuktikan mereka siap membela dan mempertahankan kiblat umat Islam yang pertama dan tanah ketiga yang disucikan oleh Nabi Muhammad SAW. setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Pun demikian, di hari Ahad (21/03) hampir serentak di seluruh kota di Indonesia diselenggarakan aksi serupa  menentang kezaliman zionis Israel. (ip/ut)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (22 votes, average: 8.68 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization