Topic
Home / Berita / Jika Arab dan Islam Diam, Shalah Ingatkan Ancaman Hilangnya Al-Quds

Jika Arab dan Islam Diam, Shalah Ingatkan Ancaman Hilangnya Al-Quds

DataFiles_Cache_TempImgs_2009_2_Images_news_2009_sept_12_raedsalah_300_0dakwatuna.com – Al-Quds. Syekh Raid Shalah, ketua gerakan Islam di wilayah Palestina jajahan 1948 mengingatkan ancaman hilangnya kota Al-Quds jika negara-negara Arab, dunia Islam dan dunia internasional hanya diam terhadap apa yang kini terjadi.

Dalam jumpa pers yang digelar oleh Lembaga Al-Quds untuk wakaf dan peninggalan Islam untuk membongkar kedok jaringan terowongan baru di wilayah Salwan di selatan masjid Al-Aqsha, Syekh Raid menyerukan agar ada aksi Palestina dengan cakupan yang lebih luas.

Selama jumpa pers, Lembaga Al-Quds menayangkan film rekaman soal terowongan dan apa yang sudah terungkap belakangan di bawah Salwan tentang adanya terowongan sepanjang 600 meter menuju arah masjid Al-Aqsha yang diperkirakan sampai kepada gerbang Magharibah dan halaman Al-Buraq. Film ini juga mendokumentasikan tindakan lembaga Israel mengaitkan jaringan terowongan itu satu dengan lainnya. Disamping itu juga mengungkap adanya penggalian terowongan baru di bawah Salwan sepanjang 120 meter.

Syekh Raid meminta agar film itu ditayangkan kepada delegasi Amerika untuk Timur Tengah George Mitchael, raja-raja Arab, pejabatnya, konsul dunia Islam dan lainnya sehingga mereka bisa melihat lebih jauh tragedi yang dialami di kota suci itu.

Shalah mengingatkan bahaya sikap mempermainkan masalah Palestina dan Al-Quds terutama masalah permukiman Yahudi sebab pemukiman itu ibarat kanker yang memakan apa saja yang ada di Al-Quds.

Syekh Raid Shalah mengecam sikap diam Arab dan dunia Islam. “Semua seruan menegaskan bahwa Al-Quds harus didahulukan. Namun Al-quds yang mana yang mereka maksud di tengah peristiwa-peristiwa seperti di kampung Syekh Jarah dimana rumah-rumah warga Palestina disita dan dirampas secara paksa, termasuk aset wakaf kristen dan penggalian terowongan di bawah masjid Al-Aqsa.”

“Kini sudah ada konferensi untuk menyiapkan upaya membangun sinagog (kuil) ketiga. Dan kini Israel baik pemerintah atau rakyatnya berjalan secara gila untuk meyahudikan Al-Quds dan membangun kuil bohong yang mereka impikan dengan mengorbankan Al-Aqsha.” Tukas Syekh Raid.

“Saya tidak bilang penjajahan itu bahaya, namun kini sedang ada kanker ganas yang sedang menggerogoti masyarakat Palestina. Setengah tahun lalu sudah diketahui adanya jaringan terowongan lainnya yang memanjang dari Hamam Ain barat Al-Quds hingga masjid Al-Aqsha. Artinya masjid ini dikurung oleh jaringan terowongan.” Tegasnya.

Sementara itu ketua badan tinggi Islam di Al-Quds, Ikrimah Shabri menegaskan bahwa dari pada bangsa Arab dan dunia meributkan soal terowongan Gaza seharus meributkan terowongan di bawah Salwan yang menuju ke arah Al-Aqsha. Seharusnya, menurut Ikrimah, ada tekanan negara Arab, negara Islam dan dunia internasional terhadap Israel agar menghentikan aksi penggaliannya.

Sebab jika dibiarkan maka akan terjadi longsor disana. Ia menilai bahwa kejahatan Israel ini adalah kejahatan terhadap wakaf Islam, warisan Arab yang bertujuan meyahudikan kota Al-Quds.

“Apa yang kita saksikan adanya kampanye anti eksistensi Arab dan Islam dan terhadap bangsa paling tua di dunia di negeri ini. Apa yang terjadi sekarang ini adalah akan mengancam peradaban Palestina dan Arab seutuhnya.” Tegasnya.

Di sisi lain, Ketua Uskup Room Orsokos Athaullah Hana menegaskan bahwa pamandangan ini sangat menyakitkan. Sebab “bagaimana bangsa Arab dan Islam akan merayakan idul fitri, bagaimana kebahagiaan akan ada di idul fitri sementara Al-Aqsa dan Al-Quds sedang dijajah habis dan dipalsukan sejarahnya???”

Ia menilai bahwa Al-Quds kini sedang mengalami tragedi hakiki. (bn-bsyr/pip)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (19 votes, average: 9.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization