dakwatuna.com – Jakarta. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia muslim di lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) khususnya dan masyarakat pada umumnya, Depnakertras memanfaatkan teknologi berbasis internet, yaitu dengan membangun website www.babinrohis-nakertrans.org.
Menurut Menakertrans Erman Suparno seusai launching website itu di Masjid Depnakertrans, Kantor Depnakertrans, Jakarta, Senin (7/9), situs berbasis internet tersebut adalah situs dakwah yang akan memberikan pelayanan kepada publik sehinga semua pihak dapat memberi warna bagi kehidupan, mengembangkan karakter dan jati diri bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang bermartabat dan berahlak mulia.
“Konsepnya adalah pelayanan publik. Pelayanan publik itu tidak hanya melulu mengenai rutinitas pekerjaan, tetapi kebutuhan publik juga terkait dengan bidang spiritual, persoalan keagamaan,” katanya.
Menurutnya, untuk melakukan syi’ar agama, termasuk agama Islam, pihaknya juga membangun sarana dan prasarananya dan memberikan fasilitas kepada publik.
“Depnakertrans sudah memperbaiki masjid ini sebagai sarana ibadah, kemudian juga menyediakan sarana syi’ar agama dengan memanfaatkan teknologi internet,” katanya.
Dengan demikian, katanya, ia mengharapkan akan ada informasi timbal-balik berkaitan dengan nilai-nilai syariah agama dalam konteks pelayanan publik. Misalnya kaitan antara nilai-nilai agama dan nilai-nilai kehidupan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Menakertrans juga mengingatkan bahwa bekerja juga merupakan ibadah, meskipun harus diketahui bekerja yang bagaimana yang disebut ibadah. Apa manfaatnya seseorang bekerja? Jadi, katanya, selalu ada kaitan dengan nilai-nilai agama.
Situs dakwah itu, katanya, akan diperkuat dengan beberapa pakar dan ahli agama, selain memberikan informasi penting tentang masalah keagamaan, publik juga bisa bertanya dan mendapat jawaban.
Erman memastikan jaringan internet ini akan terus dikembangkan dan diperluas, bahkan hingga ke kawasan permukiman transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di seluruh Indonesia.
“Jaringan ini akan diperluas sampai ke kawasan-kawasan permukiman transmigrasi dengan memanfaatkan teknologi dan sistem on-line terkait persoalan ketenagakerjaan maupun ketransmigrasian, termasuk di BLK-BLK dan dinas-dinas di daerah,” katanya. (Az/ysoel/kominfo).
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: