Topic
Home / Berita / Mishri: Kenapa Netanyahu Masih Diterima di Arab?

Mishri: Kenapa Netanyahu Masih Diterima di Arab?

mishri
Sekjen Fraksi Hamas di Parlemen Palestina

dakwatuna.com- Gaza, Sekjen Fraksi Hamas di parlemen Palestina, Mushir Al-Mishri mengatakan, sayang sekali perdana menteri Zionis, Benyamin Netanyahu disambut di sejumlah kota Arab, pada saat ia memungkiri serta mendeklarasikan permusuhan pada rakyat Palestina.

Ia menambahkan, perdana menteri aggressor tersebut tidak pernah percaya terhadap perdamaian di tengah mega proyek yahudisasi Al-Quds dan pengusiran warganya. Ia senantiasa melakukan tindak permusuhan terhadap rakyat Palestina.

Pernyataan ini diungkapkan Mishri secara tertulis yang dilansir infopalestina Ahad (10/5). Ia mengatakan, yang harus dilakukan Arab saat ini adalah berpihak sepenuhnya terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi arogansi Zionis dan pemerintahan yang paling radikal. Sikap diam terhadap apa yang terjadi saat ini sama dengan melindungi kejahatan mereka dalam memusuhi rakyat Palestina.

Ia menambahkan, orang yang tidak terlalu radikal seperti Netanyahu saja  masih menolak usulan dari sejumlah Negara Arab yang moderat. Tidak ada satupun dari pemimpin Zionis ini yang bisa dipercaya. Karena sikap bangsa Arab yang tidak pernah mengharuskan Zionis untuk berkomitmen terhadap semua kesepakatan dan yang telah ditanda tanganinya.

“Saya tidak tahu, apakah ada pemimpin Zionis yang akan mengakui inisiatif damai bangsa Arab. Semantara logika penjajah tidak sejalan dengan kelemahan bangsa Arab.” tukas Mishri.

Dalam pandanganya, masa depan Palestina dalam kondisi seperti ini adalah milik perlawanan. Pihak-pihak yang menjaga imunitas di kawasan, dialah yang akan meninggi suaranya, kekuatanya semakin mencengkram di medan pertempuran.

Pemimpin Hamas ini kemudian menegaskan, proyek Zionis semakin surut dan mengalami erosi. Semua upaya mereka mempropagandakan semangat perdamaian semu telah gagal. Tidak akan satu kekuatanpun yang mampu memaksa rakyat Palestina untuk menggunakan bahasa-bahasa kelemahan.

Adapun kunjungan Netanyahu terkait dengan dialog Palestina yang baru dimulai terutama berkaitan dengan masalah gencatan senjata dan serdadu Shalit,  Mishri mengisyaratkan, jikapun ada hubunganya antara kunjungan Netanyahu dengan proses dialog, maka berkaitan dengan kepentingan mereka. Saat ini bola berada di tangan Zionis. Semua masalah tergantung sikap Zionis apakah mau komitmen dengan ketentuan gencatan senjata dan mengakhiri semua bentuk permusuhanya terhadap rakyat Palestina, termasuk di dalamnya blockade dan pembukaan perlintasan, ungkap Mishri. (ip/ut)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Palestina Tolak Rekonsiliasi Tanpa Kemerdekaan

Figure
Organization