Topic
Home /

Topic Archives: Takdir

Ketika Takdir Berkata

Bukan sekadar dilema yang menyayat hati, Bukan kegelisahan yang menguras kebatinan, Termangu di balik keesaan-Nya, Melintas di antara ruang-ruang sunyi, Silih melintang kerisauan nan mencekam, Perih, menyayat hati. Bukan semata aku pasrah dengan keadaan, Bukan semata aku hancur oleh nestapa, Kemurungan membakar seluruh sendi-sendi tulangku, Mendung durja bak awan tebal nan menari.

Baca selengkapnya »

Ngungudag Guratan Takdir

Buku setebal 480 halaman ini diangkat dari kisah nyata penulisnya sendiri, DR. Roni Nugraha, M.Ag (tukang becak yang jadi Doktor) saat kuliah di salah satu Perguruan Tinggi. Berbekal Nasihat dari Sang Ayah yang menyemangatinya untuk tidak berputus asa dan tetap semangat dalam mengejar Takdir. Seluruh kisah penulis, yang saat ini telah merampungkan cita-citanya dalam belantara akademis dan berhasil menyelesaikan Studi S3 dituliskan secara lugas dan apa adanya menggunakan bahasa Sunda.

Baca selengkapnya »

Dari Palmerah Sampai Palestina

Tanpa sadarpun lelehan Air mata mulai membuncah hingga mengaburkan pandanganku, seraya kulantunkan sekali lagi harapanku, bahwa suatu hari aku berkeinginan menjadi salah satu wakil dari negeri ini yang berdiplomasi berhamburan wacana Advokasi atau berjuang berhamburan keringat dan darah dalam membela negeri muslim. Kuyakin Allah tidak tidur dan Maha mendengar bisikan hatiku, dan besar kemungkinan Allah menggerakkan Takdir untuk mengantarkanku kepada harapanku, sebagaimana hari ini Allah mengantarkanku ke Forum ini.

Baca selengkapnya »

Apakah Mengkritisi Kebijakan Kenaikan BBM Sama Dengan Menentang Takdir?

Menasihati penguasa secara terbuka, mengkritik kebijakan pemimpin yang salah, bukanlah hal yang tercela dan bukan pula barang baru. Justru ini adalah perbuatan mulia yang membutuhkan keberanian sebagaimana Imam Sa’id bin Jubeir, Imam Ibnu Sirin, Sufyan Ats Tsauri, Imam An Nawawi, Imam Ibnu Taimiyah dan Imam Izzuddin bin Abdissalam, semoga Allah Ta’ala merahmati mereka. Wallahu A’lam

Baca selengkapnya »

Rinai di Ujung Senja  

“Sudah stadium lanjut, kemungkinan sisa waktu hanya 2 bulan.” Kata seorang dokter yang menangani gadis itu. Dan siapa yang tahu, percakapan itu adalah awal dari keputusasaan yang berlarut-larut. Baginya, tak ada lagi hangatnya mentari pagi, harumnya bunga Seruni, lezatnya buah Durian, dan merdunya kicauan burung Perenjak. Yang ada hanya gumpalan mendung, anyir darah yang membeku, dan rintihan hati.

Baca selengkapnya »

Menjemput Takdir dengan Indah

“Siapa dan kapan kita bertemu jodoh kita itu semua sudah ditetapkan sama Allah. Kita mau pakai cara baik-baik, semi baik-baik bahkan tidak baik sama sekali kalau memang sudah ditetapkan… ya dialah jodoh kita. Jadi mengapa kita harus menjerumuskan diri dengan berpacaran kalau seseorang yang sudah nyata-nyata pasti buat kita sudah disiapkan? Kenapa kita tidak menjemput jodoh kita dengan cara yang lebih baik?"

Baca selengkapnya »
Figure
Organization