Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa, mereka merasa takut penjualan menurun kalau diketahui obat mereka mengandung bahan yang haram.
Baca selengkapnya »Pasien Berhak Tahu Obat Mengandung Babi
Di tengah anggapan sertifikasi untuk farmasi halal dianggap sesuatu hal yang menyulitkan pihak produsen, karena dianggap belum ada alternatif bahan lain, belum lahirnya regulasi, serta pro-kontra di ranah publik, pasien saat ini seharusnya tetap mendapat jaminan keamanan dan ketenangan saat mengkonsumsi obat.
Baca selengkapnya »Sertifikasi Halal Sebaiknya Dikenakan Bagi Obat Bebas
Anggota Komisi IX DPR RI, Zuber Safawi menyatakan hal yang paling mendesak dalam pelabelan produk halal terutama pada golongan obat bebas atau yang biasa dijual di warung.
Baca selengkapnya »Jangan Sampai Kasus Obat Mengandung Babi seperti Bakso Tikus
Pemberlakuan sertifikasi halal untuk obat juga sebagai bagian dari perlindungan konsumen. Sehingga, konsumen akan tenang ketika membeli obat yang diyakini kehalalannya.
Baca selengkapnya »Menkes: Wajib Sertifikasi Halal Obat Ancam Pasien
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menegaskan pencantuman obat dan vaksin di dalam komoditas yang harus tersertifikasi halal dalam UU akan menyulitkan tugas dokter dan praktisi kesehatan lain.
Baca selengkapnya »Obat Berkatalisator Babi, Warga Cari Alternatif
Hal yang sama juga diutarakan Desinta Indriana. Ibu satu anak ini berpatok pada syariat agama yang melarang umatnya untuk mengkonsumsi babi. "Enggak beli, di agama Islam kan sudah mengharamkan hal itu. Umat Islam haram kalau mengkonsumsi babi dan sejenisnya," tegasnya.
Baca selengkapnya »Tolak Sertifikasi Halal Obat, Menkes Dipanggil Ombudsman
Menurut Danang, seharusnya pemerintah tidak mengabaikan hak publik untuk mendapatkan keterangan halal dan tidak halal. Termasuk informasi adanya gelatin babi dalam obat-obatan.
Baca selengkapnya »