Topic Archives: Referendum Mesir

Warga Mesir menggunakan hak pilihnya dalam referendum tiga hari pada akhir pekan ini, Sabtu (20/04/2019) kemarin.

Amerika percaya, Presiden Muhammad Mursi mampu memimpin persatuan semua pihak di Negeri itu. "Presiden Mursi yang terpilih secara demokratis punya tanggung jawab khusus untuk menjembatani semua kepentingan di Mesir," kata juru bicara Luar Negeri Amerika, Patrick Ventrell seperti dikutip Al Arabiya.

Kubu Islam yang terdiri dari Ikhwanul Muslimin dan salafi menyambut hangat hasil referendum konstitusi yang digelar Pemerintah Mesir. Komisi Referendum Konstitusi Mesir pada Selasa (25/12) malam mengumumkan hasil referendum konstitusi baru dengan perolehan 63,8 persen mendukung dan 32,2 persen menolak.

Panitia Tinggi Pemilu (KPU) Mesir Selasa sore (25/12) mengumumkan hasil resmi referendum Undang-Undang (UU) baru. Pro Konstitusi meraih dukungan 63.8% dan 36.2% menolak.

Rakyat Mesir menyetujui konstitusi baru negeri itu hasil susunan parlemen setelah melalui dua kali referendum. Referendum putaran kedua digelar pada Sabtu (22/12) di 17 provinsi yang tidak dapat menggelar referendum putaran pertama pada 15 Desember lalu.

Pasca tumbangnya Mubarak, Mesir tidak memiliki konstitusi, karena konstitusi yang ada telah dibekukan. Referendum undang-undang (tahap pertama dan kedua) yang sudah berjalan, dan dimenangkan oleh pro-konstitusi, adalah dalam rangka untuk memastikan stabilitas di dalam negeri, stabilitas politik, keamanan dan hukum.

Kelompok Anti Dekrit dan Referendum yang menyebut dirinya sebagai Front Penyelamatan Nasional menarik keputusan untuk memboikot referendum. Bahkan mereka siap untuk mengikuti hajatan demokrasi tersebut.

Presiden Mesir Muhammad Mursi keluarkan keputusan untuk mengadakan referendum atas rancangan undang-undang baru dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada 15 Desember 2012 di Provinsi Kairo, Alexandria, Al Daqhaleya, Al Gharbeya, Al Syarqeya, Asyuth, Shohag, Aswan, Utara dan Selatan Sinai.

Wakil Presiden RI Boediono menerima kunjungan Duta Besar baru Mesir untuk Indonesia, Bahaaeldeen Bahgat Ibrahim Dessouki, di Jakarta hari ini. Mereka membahas perkembangan situasi dan kondisi politik Mesir saat ini, yang akan melangsungkan referendum konstitusi baru pada 15 Desember 2012.

Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Dunia mengumumkan bahwa dirinya akan menggunakan hak suaranya dalam referendum Mesir mendatang dengan YA untuk undang-undang baru. Menurutnya, produk undang-undang baru itu sesuai dengan aspirasinya.