Yang harus kita teladani dari Nabi Ibrahim dan orang-orang beriman yang bersama dengan dia adalah mengambil hikmah dari pelaksanaan ibadah haji yang sedang berlangsung di tanah suci. Paling sedikit ada lima hikmah yang menjadi isyarat bagi kaum muslimin untuk mewujudkannya dalam kehidupan ini.
Baca selengkapnya »Dukungan dan Pembelaan Bagi Masyarakat Ekonomi Lemah
Makna yang lebih besar dari Idul Qurban, tentu saja mengingatkan kita sebagai bangsa Indonesia tentang keadilan sosial sebagai salah satu prinsip dasar bangsa. Negara kita dengan jumlah muslim terbesar di dunia, seharusnya memberi perhatian besar kepada rakyat miskin. Kita sudah terbebas dari penjajahan kolonial yang membuat bangsa Indonesia semakin terpuruk dalam kemiskinan, khususnya mayoritas yang beragama Islam.
Baca selengkapnya »Syukur Kunci Kebahagiaan dan Kemakmuran
Mari kita bayangkan, jutaan manusia berkumpul, bukan hanya satu hari dua hari, tapi puluhan hari. Karena di kawasan Makkah, sehabis musim haji, datanglah gelombang jamaah untuk melaksanakan Umrah hingga datang musim haji berikutnya. Sungguh sangat menakjubkan. Padahal, tempat itu dulunya gersang.
Baca selengkapnya »Pengorbanan dan Keberkahan
Pada hari ini ingatkan kita kaum Muslimin jauh melambung ke ribuan tahun yang silam, sebuah fragmen kehidupan yang diperankan oleh Khalilur-Rahman, Ibrahim Alaihis salam dan keluarganya. Melalui pengabdian dan pengorbanannya demi mendapat cinta dari Allah. Ibrahim Alaihis salam, yang sejak mudanya penuh dengan perjuangan dan pengabdian.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Adha: Mewujudkan Komitmen Tertinggi
Haji dan qurban memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Salah satunya adalah betapa setiap kita harus mewujudkan komitmen atau keterikatan tertinggi kepada Allah swt. Dalam kesempatan Khutbah yang singkat ini, paling tidak ada empat pelajaran yang dapat kita ambil dari ibadah haji dan qurban.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Adha 1434 H: Totalitas Dalam Ketaatan Jalan Menuju Kesuksesan
Totalitas perjuangan dan kesempurnaan ketaatan membuat Ibrahim Khalilullah tak peduli berapapun harga yang harus dibayar, meski harus meninggalkan negeri tempat beliau dilahirkan, Babilonia, Irak. Pada awalnya beliau berdakwah di dalam keluarganya, mengajak ayahnya dengan adab dan tata karma agar menjauhi ibadah yang tidak sesuai dengan kebersihan fitrah dan akal sehat, meski beliau harus menerima umpatan kasar dan kata-kata keji.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Adha 1434 H: Belajar Taqwa Dari Keluarga Ibrahim AS Perbaikan Diri Menuju Kejayaan Umat
Marilah kita bangkit membebaskan diri kita dari keserakahan dan kebakhilan, kesedihan dan ketakutan, kelemahan dan ketidakberdayaan, egoisme dan perpecahan. Marilah kita bangkit dengan semangat kerja keras dan pengorbanan tanpa henti, melupakan masalah-masalah kecil dan memikirkan serta merebut peluang-peluang besar bagi kejayaan umat dan bangsa kita.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Adha 1434 H: Pelajaran dari Kisah Nabi Ibrahim AS dan Keluarganya Dalam Meraih Keberkahan Hidup
Ibrahim as adalah pemimpin keimanan dan tauhid. Dalam setiap kisah tentang Ibrahim menyatakan bahwa Ibrahim adalah hanif (bersih dan lurus), bebas dari kemusyrikan. Dan selalu memperjuangkan keimanan dan tauhid. Beliau begitu juga serius mengajarkan keimanan dan tauhid pada keluarga, kaum dan rajanya.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Adha 1434 H: Dari Ketahanan Keluarga Menuju Ketahanan Masyarakat dan Bangsa
Satu dari sekian banyak keteladanan dari Nabi Ibrahim as dan keluarganya adalah memiliki dan menunjukkan ketahanan keluarga yang luar biasa. Yang dimaksud dengan ketahanan keluarga adalah keluarga bisa berjalan dengan baik dan keberadaannya dibuktikan dengan manfaat yang bisa dirasakan oleh banyak orang.
Baca selengkapnya »