Topic Archives: Hubungan Turki-Jerman

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Negara-negara Eropa untuk tidak bermain-main dengan kehormatan Turki.

Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel mengatakan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah melampaui batas. Pernyataan ini menanggapi tudingan Erdogan yang menyebut Kanselir Jerman, Angela Merkel melakukan praktik Nazi.

“Saat kami menyebut mereka Nazi, mereka semua di Eropa marah. Kemudian mereka saling menunjukkan solidaritas satu sama lain, khususnya Merkel,” ujar Erdogan pada Ahad (19/03/2017).

Selama ini pihak Turki telah menyerahkan 4500 file terkait tersangka teroris yang mengancam Turki dan berada di Jerman, namun pemerintah Berlin justru acuh tak memberikan respon positif. Sikap ini yang membuat Ankara kecewa dan marah.

Ketika ditanya tanggapananya tentang ketegangan diplomatik Turki-Jerman saat ini, Ozil yang kini merumput di klub Arsenal Inggris tidak banyak komentar, karena merasa bukanlah orang yang tepat menanggapi hal itu.

Mevlut juga menegaskan bahwa Berlin tidak perlu memberikan pelajaran demokrasi dan HAM kepada Turki. Selain itu, menurut Mevlut, Eropa saat ini sedang memiliki masalah besar terkait rasisme dan ketakutan terhadap Islam.

Kanselir Jerman, Angela Merkel pada Senin (06/03/2017), memperingatkan Turki untuk tetap tenang dalam menyikapi krisis diplomatik yang melanda Turki dan Jerman saat ini.

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, mengatakan bahwa negaranya memerlukan dukungan yang besar dari Jerman dalam memerangi organisasi teroris, utamanya Jamaah Fethullah Gulen. Hal ini dikatakannya dalam koferensi pers bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel, Kamis (02/02/2017) sore waktu setempat.

Keputusan ini mengundang reaksi keras dari pihak Ankara yang disampaikan oleh jubir kepresidenan, Ibrahim Kalin. "Larangan seperti ini sangat tidak bisa diterima," tegas dia.