Kadang hanya bertemu kelu lidah dan kesyahduan isak. Perlu sedikit mengatur nafas untuk dapat berucap jelas.. Rabbana, saksikan bahwa kami adalah jiwa-jiwa yang selalu rindu ke tanah suciMu, rizkikan kami Kau undang ke sana ya Rabb, izinkan kami mengunjunginya dengan sebaik baik kunjungan, dengan sebaik baik kehusyu’an, dengan sebaik baik keadaan..
Baca selengkapnya »Bercermin Pada Hajar: Sudahkah Kita Menaklukkan Ego Kita?
Seorang ibu senantiasa mendahului kepentingan anak-anaknya daripada kepentingan dirinya sendiri. Hormon cinta ibu akan mendorong seorang wanita untuk tidak mementingkan dirinya sendiri, tidak egois, dan senantiasa bersedia mengorbankan segala sesuatunya demi kebahagiaan buah hatinya.
Baca selengkapnya »Wanita, Kartini, dan Emansipasi dalam Tinjauan Sejarah Islam
Emansipasi yang ditunggangi oleh para kaum liberalis dan feminisme semakin mengemuka akhir-akhir ini. Posisinya semakin kuat karena didukung oleh keawaman banyak masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, salah seorang ibu yang beranggapan bahwa hari Kartini merupakan hari kebebasan bagi mereka untuk mengerjakan tugas-tugasnya sebagai seorang wanita. Hal ini didapatkan secara nyata di salah satu daerah di Indonesia. Mungkin ini hanya salah satu contoh kecil mengenai isu emansipasi yang telah tertancap di masyarakat. Padahal dari muatan-muatan perjuangan Kartini, hanya mengajarkan agar kaum wanita berpendidikan dan mampu mengetahui kodratnya sebagai wanita. Sebagaimana kumpulan tulisannya yang kemudian diterjemahkan dalam buku “ Habis Gelap Terbitlah Terang”. Beberapa sejarawan menegaskan sebagai inspirasi Kartini dari ayat Al Qur’an “mina dzulumaati ila nuur”. Sehingga sudah sepantasnya masyarakat memahami bahwa wanita tidak akan pernah setara dengan laki-laki. Namun, tidak juga berada di bawah mereka. Karena keduanya merupakan pasangan yang saling melengkapi. Usaha mereka dalam menempuh pendidikan setinggi-tingginya tidak lain hanya untuk meningkatkan keterampilan dalam mendidik anak-anaknya kelak. Karena tidak bisa dinafikan bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi seorang anak.
Baca selengkapnya »Biar Dia yang Menjamin
Pernah juga, semasa SD, ia diasuh oleh seorang guru Taman Pendidikan Alquran. Ia tinggal bersamanya. Pernah juga ia diasuh seorang dokter. Ia jalani segala lika-liku dalam hidupnya. Sebab ia yakin, selalu ada Allah sebagai penolongnya. Sebab ia yakin, selalu ada Allah yang melindunginya. “Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir. Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.” Doa yang selalu menjadi senjatanya.
Baca selengkapnya »