Kultur di kampusku se-nyentrik penghuninya. Bagi mahasiswa ‘awam’ sepertiku, kultur seperti ini ternyata belum bisa kuterima dengan mudah karena memang mengingat sebelumnya sekolahku ber-basics Islam yakni MTs dan MAN. Akhirnya, aku lebih cenderung bersikap ‘diam’ di tengah gemerlap kehidupan kampus. Hal inilah yang menjadikan aku pesimis, takut, hingga depresi.
Baca selengkapnya »