Topic
Home / Arsip Kata Kunci: niat

Arsip Kata Kunci: niat

Habits

Bagi orang yang terbiasa bekerja di kantoran, yang lebih dominan menggunakan otak dan aktivitas manajerial akan terasa berat di saat melakukan pekerjaan seorang kuli bangunan, yang lebih dominan menggunakan aktivitas fisiknya. Sebaliknya bagi seorang kuli bangunan akan terasa berat ketika harus menghabiskan satu judul buku atau seharian duduk di depan komputer mengerjakan tugas-tugas kantor.

Baca selengkapnya »

Dari Niat, Menuju Surga atau Neraka?

Surga NerakaNya NYATA. Izin rahmat Allahnya NYATA. SyafaatNya NYATA. Lalu bagaimana dengan amalan kita? Apakah nyata atau pura-pura dengan Allah? Lalu apa yang harus kita lakukan? Ya beramal lah dengan penuh keihklasan hanya mengharap ridho Allah SWT, dan dengan penuh kesungguhan mengikuti ajaran RasulNya. Yang sudah rutin banyak ibadah dan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah, Ingat ! bukan ibadahnya yang harus dikurangi atau bahkan diberhentikan, namun niatnya lah yang harus diperbaiki. Murnikan ketaatan kita, cukup Allah tak ada yang lain.

Baca selengkapnya »

Koreksi Niat Sebelum Bertindak, Adakah Riya di Dalamnya?

Niat yang lurus tidak hanya dilakukan dalam ibadah mahdoh atau ibadah yang disyariatkan dan menghubungkan langsung seorang hamba kepada Rabb-Nya, namun lurusnya niat ini mencakup perbuatan apapun. Hendaknya kita selalu mengoreksi niat dan bertanya pada hati; apakah faktor pendorongnya adalah untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa ta’ala dan pahalanya, ataukah untuk mendapatkan kehormatan, pujian, dan harta benda. Jika jawaban yang kedua muncul, hendaknya kita meninggalkannya.

Baca selengkapnya »

Berlatih Ikhlas

Ulama mengatakan, puasa menjadi satu-satunya ibadah yang tidak bisa dilakukan oleh orang-orang musyrik untuk pura-pura mendekatkan diri pada Allah SWT. Agar dilihat manusia, mereka bisa pura-pura shalat, zakat, haji bahkan berjihad, tetapi mereka tak pernah bisa berpura-pura puasa sebab hanya Allah-lah yang menilainya.

Baca selengkapnya »

Cara Sederhana Supaya Kaya Berdasarkan Alquran

Sudah banyak kita melihat ada orang yang bekerja keras tapi tidak juga kaya. Lalu, Jika memang bekerja keras menjamin seseorang bisa kaya, maka, mengapa ada orang yang sudah bekerja keras tapi belum juga kaya. Bahkan, ada yang bangkrut dengan hutang yang cukup banyak, pada hal dia juga bekerja keras. Itu artinya, bekerja keras bukanlah jaminan seseorang bisa kaya. Ingatlah kalimat "sakti" ini: Orang yang bekerja keras itu kalah dengan orang yang beruntung.

Baca selengkapnya »

Penanaman Nilai-Nilai Keislaman di Pesantren

Islam merupakan agama yang diridhoi Allah SWT. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mempelajari keislaman secara syaamil (menyeluruh), kamil (sempurna) dan mutakamil (penyempurna agama-agama samawi sebelumnya). Pesantren merupakan sarana pembelajaran Islam dalam memenuhi 3 unsur di atas. Nilai-nilai yang ditanamkan di pesantren merupakan nilai-nilai keislaman yang kaffah. Di pesantren, yang diutamakan adalah keshahihan dan menyingkirkan unsur kekhilafiyyahan. Manusia diberikan dua sifat yang saling bertolak belakang, yaitu sifat ketaqwaan dan sifat kefujuran. Sesuai dengan firman-Nya dalam Q.S. Asy-Syams : 8 yang artinya,” maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”

Baca selengkapnya »

Berubahlah Karena-Nya, Bukan Karenanya

Mungkin memang begitu adanya, bahwa kita seringkali lupa, hidup ini bukan untuk apa-apa selain untuk beribadah kepada-Nya. Sudah jelas ayatnya, sudah jelas dijabarkan alasannya Allah menciptakan insan yang tak memiliki ilmu–kecuali karena diberi pengetahuan oleh-Nya–ini. Kita lalai akan alasan penciptaan kita, dan justru mengejar apa-apa yang diciptakan, bukan Sang Pencipta. Mengejar makhluk, bukan Sang Khaliq. Padahal, jika Sang Khaliq mampu kita gapai, apalagi yang kita butuhkan selain Dia? Sementara jika makhluk kita gapai, apakah ia mampu menjamin kedekatan kita dengan Sang Khaliq?

Baca selengkapnya »
Figure
Organization