Nabi Musa tidak memilih sendiri jodohnya apalagi dijodohkan sebagaimana menimpa sebagian perempuan Indonesia. Jodoh Nabi Musa datang sendiri. Yang ditakdirkan menjadi bapak mertuanya adalah Nabi Syuaib. Orang tua tak perlu malu mencarikan putrinya jodoh terbaik, sesuai kisah Nabi Musa saat berada di negeri Madyan. Mengapa Nabi Syuaib mengambil Nabi Musa sebagai menantu?
Baca selengkapnya »Jangan Sampai Ketemu Mertua Seperti Ini
Di dunia ini ada 3 jenis mertua, pertama adalah yang pengertian kepada menantunya. Pengertian dengan kondisi menantunya dan dia menerima menantu karena aspek agamanya. Yang penting sholeh, soal uang bisa diusahakan. Kedua, hubbudunya (terlalu cinta dunia) sehingga materi jadi tolak ukurnya. Dan yang ketiga, mertua yang segan kepada menantunya. Segan kepada menantu karena menantunya hafal Alquran, tidak merokok, dan punya 20% saham di Manchester City.
Baca selengkapnya »Belum Puas Gugat Rp1 M, Anak Kandung dan Menantu Ancam Fatimah Hukuman Penjara
"Sudah digugat Rp1 miliar, sekarang beliau harus dihantui ancaman hukuman penjara dibawah 5 tahun atas laporan Nurhakim," tuturnya. Janda delapan anak itu pun akhirnya harus mendatangi Polres Metro Tangerang untuk diperiksa...
Baca selengkapnya »Digugat Anak Kandung Rp1 M, Pakar Hukum: Fatimah Berpeluang Menang
Fatimah berpeluang menang, pakar hukum Universitas Trisakti Abdul Fickar mengatakan meskipun hukum perdata bersifat formil, tapi materiil juga bisa diputuskan. "Karena hukum tidak selalu mengenai kepastian hukum, tapi juga keadilan dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Baca selengkapnya »Anak dan Menantu Tega Gugat Ibu Kandungnya Rp1 Miliar
Fatimah (90) nenek delapan anak digugat oleh anak keempatnya dan menantunya Rp1 miliar dan digugat pergi dari rumah yang jadi tempat tinggalnya. Kini Fatimah hanya bisa berdiam diri merenungi nasibnya. "Masya Allah tega benar itu anak, saya ibunya sendiri dibeginiin," katanya.
Baca selengkapnya »Teruntuk yang Akan Menikah
Sungguh merasa miris dan memprihatinkan, pada mereka yang mengakui sebagai wanita shalihah tapi kok begitu teganya menceritakan kejelekkan mertua mereka pada orang lain. Bukankah ketika wanita menikah dengan para laki-laki harus menerima segala kekurangan tidak hanya kekurangan calon suami tapi juga kekurangan keluarga (mertua, adik, maupun kakaknya)?. Dan kenapa kejelekkan mertua harus dipublikasikan ke sembarang orang, sebaiknya keburukan mertua menjadi bahan renungan. Mungkin bisa jadi mertua tidak harmonis dengan menantu disebabkan faktor diri sendiri atau bisa jadi mertua tak sepaham karena belum paham dengan pola pikiran menantunya atau bisa jadi Allah sedang menguji para wanita untuk meningkatkan lagi keikhlasan, kesabaran dan ketegaran melalui sikap mertua.
Baca selengkapnya »Menantu Idaman
“Pokoknya aku ndak mau menikah!” Tangis Sri terdengar semakin kenceng. Dia merasa sebal sama bapaknya. Sudah beberapa lelaki datang untuk meminangnya tapi tak ada satupun yang direstui sama bapak. Padahal Sri sudah kepingin sekali nikah. Tapi boro-boro bisa cepat nikah, calon saja masih belum punya. Ya, itu gara-gara bapaknya Sri yang terlalu memilih.
Baca selengkapnya »Balasan Surat untuk Sang Pemuda, Calon Menantu(?)
Ananda Ahmad yang Bapak dan Ibu banggakan, sungguh ananda adalah salah satu sosok pemuda yang berani karena telah mengirimkan surat itu kepada Bapak dan Ibu. Jujur, Bapak dan Ibu terharu membacanya. Ternyata masih ada pemuda yang berani berbicara secara langsung kepada Bapak dan Ibu untuk mempersunting “Putri”, meski baru sekadar kinayah saja.
Baca selengkapnya »Mertuaku, Mengapa Engkau Begitu?
Pada dasarnya, hubungan menantu dan mertua sepatutnya seperti hubungan seorang anak dengan kedua ibu bapaknya. Apabila seorang lelaki atau wanita menerima kehadiran seseorang sebagai pasangan hidupnya, seharusnya juga dia menerima keluarga pasangannya. Sang menantu hendaklah menganggap mertua sebagai orang tuanya, dan sang mertua juga menganggap sang menantu layaknya anaknya sendiri.
Baca selengkapnya »