Jubir Militer Israel, Ovijaa Odraei dalam rilisnya menyebutkan pihaknya sedang mengembangkan teknologi jam tangan pintar untuk membantu menyelamatkan tentaranya yang terluka dalam medan perang.
Baca selengkapnya »Dilema Jam Hidup
Tetapi sebenarnya jika kita memang ingin berubah maka ada hal- hal yang mesti dipaksakan sebelum jadi kebiasaan. Lalu siapakah sebenarnya yang mampu melakukan perubahan itu? Jawabannya adalah diri sendiri. Jika tidak ada motivasi dari dalam diri sendiri, tak ada gunanya ancaman dan sebagainya. Apalagi guru, mereka bukan lagi anak kecil maka sudah seharusnyalah bisa memilih sendiri mana yang baik mana yang tidak. Cukuplah jam hidup hanya menjadi dilema yang mungkin bakal tiada akhirnya. Sebenarnya yang dibutuhkan adalah komitmen bersama untuk melakukan perubahan. Jika tidak semuanya mau bekerja sama maka tak ada gunanya apapun juga kebijakannya.
Baca selengkapnya »Ahmed, Bocah Perakit Jam yang Dituduh Bom Hadiri Undangan Obama ke Gedung Putih
Gedung Putih menyatakan, bocah Amerika Muslim, Ahmed Mohamed, akan berkesempatan menghadiri acara di Gedung Putih. Ahmed sempat menjadi pemberitaan besar karena ditangkap polisi saat datang ke sekolahnya membawa jam hasil rakitannya yang dikira bom.
Baca selengkapnya »Muslimah HTI Nilai Wacana Pengurangan Jam Kerja Peremuan Masih Setengah Hati Bahkan Bukan Solusi
Menurut dia, perempuan pekerja, terutama kalangan muslimah harus menjalankan fungsinya dengan benar sesuai syariah Islam. Yakni,..
Baca selengkapnya »Guru Menulis, Guru Inspiratif
Tak perlu pernah mengalami nasib naas untuk bisa menghadirkan kisah yang mengharukan. Tak perlu menunggu menjadi professor baru bisa berbagi inspirasi kepada orang lain. Menulislah, maka kau ada. Bukankah Andrea Hirata bukanlah professor kesusastraan tapi novelnya mampu menembus hingga pasar dunia? Bukankah cerita Laskar Pelangi adalah kisah-kisah sederhana tapi mampu menginspirasi hingga berbagai jenjang usia? Itu karena dia berani menulis.
Baca selengkapnya »Bukittinggi, Ambo Di Siko
Ketika disebutkan Bukittinggi, maka orang akan segera teringat Jam Gadang. Tak bisa dipungkiri bahwa Jam Gadang memang dikenal sebagai ikonnya Kota Bukittinggi. Jam berukuran besar yang terletak di jantungnya Kota Bukittinggi ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota) pada masa penjajahan Belanda. Seperti terlihat di kover buku ini, gambar Jam Gadang
Baca selengkapnya »Setitik Cahaya Di Abu-Abu
Jam berputar dengan cepatnya, Mentari pun kian panas. Wijay segera menyiapkan segala keperluan sekolahnya secepat kilat. Beruntung kerudung Wijay praktis hanya tinggal dipasang di kepala dan di ikat. Selesai. Wijay begitu semangat melangkah menuju stasiun kereta api Bojonggede. Beruntung kereta tujuan Jakarta belum datang, tak berapa lama kereta datang dan segera membawa Wijay ke stasiun Depok lama.
Baca selengkapnya »Genjot Mereka untuk Bekerja Keras
Kekecewaan. Itulah akumulasi perasaan rakyat, kala menyaksikan presidennya sibuk mengurus partai. Alih-alih urusan tak beres, bila pun presiden sempurna dalam menjalankan tugasnya, kelakuan seperti itu masih ganjil di mata publik. Rakyat tak ingin dimadu. Meskipun di luar jam dinas, etisnya presiden adalah milik semua orang di negeri ini, di setiap tempat dan sepanjang masa jabatannya. Bukan milik partai.
Baca selengkapnya »Melawan Waktu
Mengejarku membabi buta..., Tak kenal ampun..., Tak menyisakan sedikit ruang pun bagiku beristirahat..., Walaupun sejenak..., Aku lelah..., Tapi ia terus saja mengejar..., Nafasku sudah terengah-engah..., Tapi aku harus terus berlari..., Terus berlari..., Cepat..., Lebih cepat lagi..., Sampai aku merasa sudah tak sanggup berlari..., Tak sanggup berjalan...
Baca selengkapnya »Hamim
Hari yang cerah untuk jiwa yang lelah. Deburan ombak ambisi membias detak jam hingga waktu begitu berarti. Kulalui detik demi detik, deras mengalir darah di tubuh ini menghantam relung kebebasan di jiwa.
Baca selengkapnya »