Pilkada serentak baru saja usai dilaksanakan di sebagian wilayah Indonesia. Rabu, 27 Juni 2018, sebagian rakyat memilih calon pemimpinnya dalam pesta demokrasi tersebut baik tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi.
Baca selengkapnya »Bercermin Pada Hajar: Sudahkah Kita Menaklukkan Ego Kita?
Seorang ibu senantiasa mendahului kepentingan anak-anaknya daripada kepentingan dirinya sendiri. Hormon cinta ibu akan mendorong seorang wanita untuk tidak mementingkan dirinya sendiri, tidak egois, dan senantiasa bersedia mengorbankan segala sesuatunya demi kebahagiaan buah hatinya.
Baca selengkapnya »Jika Punya Teman Sejati Kau tak Butuh Cermin Lagi
Memang, teman yang jujur akan mengusahakan kebaikan untuk sahabatnya dengan berbagai cara terutama ketika mendapati tanda-tanda bahwa sahabatnya mulai menjauh dari akhlak yang mulia. Itulah peran seorang sahabat sejati, seseorang yang dirindukan oleh salah satu ulama generasi tabiin, Muhammad bin Wasi’ dengan ucapannya: “Aku tak menginginkan dari dunia ini kecual tiga hal: Saudara yang meluruskanku jika aku bengkok, rezeki sederhana yang tak sulit saat dipertanggungjawabkan, serta shalat jamaah yang menghapus kelalaian shalatku dan keutamaan yang akan ditulis untukku”. Semoga Allah memberi kita teman dan sahabat sejati, yang banyak jumlahnya, baik dari keluarga dekat kita sendiri, maupun dari orang-orang yang jauh, yang Allah kirimkan sebagai anugrah untuk kita
Baca selengkapnya »Bayang-Bayang Cermin yang Berdebu
“Kemarin aku baca surat Ali Imran ayat 134 artinya seperti ini …dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Maka dari itu, amarah itu harus dikendalikan Dil. Sekarang saatnya kita untuk muhasabah diri. Coba kita lihat kembali diri kita, kesalahan-kesalahan apa saja yang telah kita lakukan kepada Allah maupun sesama manusia?” jelasku.
Baca selengkapnya »Tak Peduli Dengan Cermin Retak dan Cermin Keruh
Sejatinya kebaikan itu bukanlah tempatnya di depan cermin, untuk mendapatkan sorak sorai penonton dan pujian. Ia akan selalu ada di mana saja. Ada respon positif, tidak ada respon, atau bahkan respon negatif. Kebaikan akan terus berjalan bersama kita atau orang lain yang melakukannya. Ia akan selalu ada, baik ada yang suka maupun tidak suka. Tidak peduli apa pun yang ada di depan, samping, belakang, atas dan bawahnya. Ia akan selalu menemukan jalannya.
Baca selengkapnya »Ketika Cermin Berdebu…
Alangkah baiknya jika cerminnya hati manusia selalu dibersihkan dengan taubat, dikeringkan dengan amal ibadah dan diwangikan dengan dzikir sehingga hati yang bersih, kering dan wangi akan menebarkan akhlakul karimah, budi pekerti yang luhur yang selalu menebarkan kebaikan menembus lorong dan waktu.
Baca selengkapnya »Bukan Cermin Retak
Hanyalah hati yang bertakwa dengan keimanan yang kiat yang mampu bertahan dari kesedihan. Karena dalam rukun iman, kita sudah berjanji bahwa kita akan beriman pada segala takdir Allah, baik yang mengecewakan maupun yang menyenangkan. Takdir Allah tentu berada di depan kita, jangan sampai kesedihan kita membuat kita melampaui takdir Allah. Ingatlah bahwa ini beban yang sebenarnya adalah anugrah terindah, jiwamu terpanggil untuk menyeru. Jiwamu terpanggil dalam gelisah. Berdoalah padanya untuk menjadikanmu istiqomah dalam dakwah. Sebab hanya denganNya kegelisahan akan menjadi kejernihan.
Baca selengkapnya »Becermin Pada Kehidupan Hirotada Ototake
Sebuah kekurangan bukanlah hal yang bisa membuat impian kita berkurang tapi sebuah kekurangan akan menghantarkan kita kepada kesuksesan yang berbeda di atas kesuksesan yang pernah orang lain miliki.
Baca selengkapnya »Jika Jodohmu, Bukan Cerminan Dirimu
Mungkin jodohmu bukanlah cerminan dirimu. Jangan bersedih kawan. Seseorang pernah mengatakan “jika kamu tidak mendapatkan yang terbaik, mungkin Allah memberikan kesempatan kepadamu untuk berbuat baik”. Sederhana, namun penuh makna. Belum tentu seseorang yang kita anggap baik, adalah yang terbaik untuk kita. Allah lebih mengetahui dari apa yang kita ketahui.
Baca selengkapnya »Cermin untuk Jodoh
"Nduk, ikhtiar seseorang dalam mencari jodoh itu ya cuma dua. Doa dan memantaskan diri. Coba sekali lagi An-Nur ayat 26 nya dibaca. Yang baik itu untuk yang baik. Lha kamu, habis cerita bla bla bla lebihnya si Faris, tapi ibuk tanyain, gak ada satu jawaban pun yang kamu bilang iya, sudah. Semuanya belum. Bercermin kui penting anakku sing ayu dewe. Pesen ibuk yowislah, ikhlaskan Faris. Allah itu baik nduk. Dia ngasih kamu kesempatan lebih lama untuk memperbaiki diri, untuk lebih ikhtiar, biar kamu juga bisa dapat yang sama, bahkan mungkin lebih dari Salman Al Farisi. Ikhlas nduk, ikhlas..”
Baca selengkapnya »