Tidak ada komunikasi dua arah antara aku dan anak-anakku. Kami memang bersama secara fisik, tapi aktivitas kami berlainan. Olala….sungguh selama ini aku keliru memaknai arti kebersamaan itu.
Baca selengkapnya »“Ayah: Sebuah Anugerah” Ungkapan Hati Seorang Anak
Usia yang tak lagi muda, tetap tak memupuskan semangat untuk membesarkan dan mendidik anak semata wayang sampai meraih cita yang diidamkan
Baca selengkapnya »Ayah pelukis masa depan anak
Ayah adalah pelukis kehidupan anaknya, dan akan menjadi bagian penoreh sejarah kehidupannya. Bahkan keberhasilan anak yang menoreh sejarah yang hebat, akan melibatkan peran ayah sebagai guru bagi anaknya
Baca selengkapnya »Belajar dari Ayah
Ayahku -kami biasa memanggilnya dengan Aba- bernama H. Nafsih bin H. Muhammad Entong, karena sudah menunaikan ibadah haji tahun 2007, banyak orang memanggilnya dengan Haji Nafsih, panggilan kecilnya Encih. Keponakan-keponakannya tidak memanggilnya dengan paman atau Encang, tapi mereka lebih suka memanggilnya dengan Aba, mungkin terasa lebih dekat di hati karena ia memang memiliki kedekatan hubungan kepada siapa saja, termasuk anak-anak kecil, apalagi keponakan, cucu dan cicit.
Baca selengkapnya »Hidayah Melalui Anakku
Sahibul hikayat dalam kisah ini adalah warga Madinah Nabawiyah, ia menuturkan sebagai berikut, “Aku adalah seorang pemuda umur 37 tahun, telah berkeluarga dengan beberapa anak. Aku telah banyak melakukan yang diharamkan Allah. Jarang sekali shalat berjamaah, kecuali pada momen-momen tertentu saja, sekadar formalitas di mata orang lain. Hal itu disebabkan karena aku merasa sebagai orang jahat. Setan selalu mengikatku setiap saat. Anakku berumur 7 tahun, namanya Marwan, ia tuli dan bisu, tetapi ia telah banyak mereguk nilai-nilai keimanannya dari istriku.
Baca selengkapnya »