Ajakan berhijrah disambut dan ditolak sebagian penduduk. Mereka yang menolak tidak mau meninggalkan bendungan kebanggaannya dan lebih memilih tinggal di sana. Namun, selain menolak, mereka berniat jahat menjebak Amr bin Amir dengan cara menghasut anak bungsunya untuk membalas tamparan Amr bin Amir. Terpancinglah kemarahan Amr bin Amir saat menerima tamparan dari anak bungsunya.
Baca selengkapnya »Refleksi Spiritual Muharram: Mampukah kita menjadi Anshar?
Contohnya kasus Rohingya, terlepas dari faktor penyebab politik atau pun agama, kita wajib mengulurkan tangan atas dasar kemanusiaan. Pengungsi Rohingya sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bukan saja negara suaka tapi juga masyarakat dunia secara keseluruhan. Namun tentu saja kita sebagai Muslim mempunyai alasan kuat untuk menyediakan bantuan, penampungan dan perlindungan bagi Muslim Rohingya.
Baca selengkapnya »Persaudaraan dan Saling Mencintai antar Aktivis Dakwah Kampus Lintas Gerakan, Ibrah dari Ta’akhi Muhajirin dan Anshar
Kuatnya persaudaraan dan saling mencintai yang berlandaskan aqidah Islamiyyah, harus diutamakan di atas kepentingan golongan, perbedaan metode dakwah, serta egoisme sesaat gerakan. Apabila segenap aktivis dakwah Islam di kampus kampus besar di Indonesia menjalani ibrah dari episode muhajirin dan anshar ini, bukan tidak mungkin lompatan karya dan kebermanfaatan yang lebih besar dalam menyelesaikan permasalahan umat Islam Indonesia akan terlihat massif, rapi, dan terorganisir.
Baca selengkapnya »Menghidupkan Makna Hijrah
Dengan hijrah, Rasulullah Saw. dan para sahabat bisa membangun masyarakat baru di kota Madinah. Masyarakat yang terformulasikan dalam bentuk persaudaraan "ukhuwah" yang sangat kental antara orang-orang yang berhijrah dari Makkah "Muhajirin" dan penduduk kota Madinah yang membantu mereka kaum "Anshar". Tergambar dalam firman Allah Taala,
Baca selengkapnya »Kita dan Mereka yang Mengungsi, Seperti Anshar dan Muhajirin
Baru-baru ini, saudara kita—Muslim Rohingya—telah sampai kepada kita dalam keadaan susah dan sulit. Mereka seperti kaum Muslimin Makkah yang berhijrah menuju Madinah di masa Rasulullah saw dulu. Dan kita, seperti kaum Muslimin Madinah yang menyambut Muhajirin itu.
Baca selengkapnya »Berdakwah Dengan Hati
Hati yang luas, seluas samudera. Yang memaafkan seberapa besar pun kesalahan dan permusuhan seseorang kepadanya karena Allah. Dan dengan tangannya yang lembut penuh cinta beliau bimbing bekas musuh bebuyutan ini meniti jalan menuju Rabbnya. Dengan nasihat yang tulus beliau arahkan dia untuk mengeksplorasi seluruh potensinya demi berkontribusi kepada Islam, seperti dahulu, dengan kekafirannya, ia kerahkan semua upaya untuk membenci dan melampiaskan dendam kepada Islam.
Baca selengkapnya »Mencintai Sahabat dan Orang-Orang Shalih
Mencintai dan memuliakan orang shalih merupakan sarana taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah. Generasi sahabat adalah generasi yang ditarbiyah oleh Rasulullah saw dan mereka adalah orang-orang shaleh. Di antara tanda mencintai Rasulullah saw adalah dengan mencintai dan memuliakan para sahabatnya. Menjadikan mereka teladan dan panutan.
Baca selengkapnya »Kekhalifahan Abu Bakar Shiddiq RA
Baiat Ali bin Abi Thalib kepada Abu Bakar Shiddiq r.a. terjadi pada hari pertama atau hari kedua pengangkatannya. Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib tidak pernah berselisih paham dengan Abu Bakar Shiddiq r.a. dan tidak ada satu shalat pun yang dikerjakan Ali tidak berjamaah mengikuti Abu Bakar Shiddiq r.a. Ali juga ikut Abu Bakar Shiddiq r.a. ke Dzul Qishah untuk memerangi penduduk yang murtad dari agama Islam
Baca selengkapnya »Inspiring Muadz bin Jabal: Dai Muda yang Kaya Raya dan Lembut Hati
Muadz bin Jabal seorang pemuda Anshar teladan, termasuk golongan Anshar yang pertama masuk Islam dan turut serta dalam baiatul Aqabah dua. Kepandaian dan kepahamannya dalam ilmu agama diakui oleh banyak sahabat, tak terkecuali sang pemimpin Rasulullah SAW yang memberikan testimoni menyejarah : “ sepandai-pandainya umatku dalam masalah halal dan haram adalah Muadz bin Jabal”, bahkan di riwayat yang lain disebutkan Muadz adalah pemimpin para ulama di akhirat nanti.
Baca selengkapnya »Dari Masuk Islamnya Penduduk Yatsrib Hingga Pengalihan Arah Kiblat
dakwatuna.com - Kota Yatsrib berpenduduk asli Suku Aus dan Suku Khazraj. Di samping mereka, orang-orang Yahudi juga menentap di sana. Meski bermuamalah dengan penduduk Suku Aus dan Khazraj, orang-orang Yahudi tidak bisa menutupi sikap permusuhan mereka. Bahkan, orang-orang Yahudi ini menjanjikan bahwa akan datang seorang nabi yang akan memimpin mereka memerangi Suku Aus dan Khazraj sebagaimana memerangi kaum 'Ad dan Tsamud.
Baca selengkapnya »