Topic
Home / Narasi Islam / Wanita (halaman 3)

Wanita

Wanita, Kartini, dan Emansipasi dalam Tinjauan Sejarah Islam

Emansipasi yang ditunggangi oleh para kaum liberalis dan feminisme semakin mengemuka akhir-akhir ini. Posisinya semakin kuat karena didukung oleh keawaman banyak masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, salah seorang ibu yang beranggapan bahwa hari Kartini merupakan hari kebebasan bagi mereka untuk mengerjakan tugas-tugasnya sebagai seorang wanita. Hal ini didapatkan secara nyata di salah satu daerah di Indonesia. Mungkin ini hanya salah satu contoh kecil mengenai isu emansipasi yang telah tertancap di masyarakat. Padahal dari muatan-muatan perjuangan Kartini, hanya mengajarkan agar kaum wanita berpendidikan dan mampu mengetahui kodratnya sebagai wanita. Sebagaimana kumpulan tulisannya yang kemudian diterjemahkan dalam buku “ Habis Gelap Terbitlah Terang”. Beberapa sejarawan menegaskan sebagai inspirasi Kartini dari ayat Al Qur’an “mina dzulumaati ila nuur”. Sehingga sudah sepantasnya masyarakat memahami bahwa wanita tidak akan pernah setara dengan laki-laki. Namun, tidak juga berada di bawah mereka. Karena keduanya merupakan pasangan yang saling melengkapi. Usaha mereka dalam menempuh pendidikan setinggi-tingginya tidak lain hanya untuk meningkatkan keterampilan dalam mendidik anak-anaknya kelak. Karena tidak bisa dinafikan bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi seorang anak.

Baca selengkapnya »

Bekerja Adalah Standar Kebahagiaan Perempuan, Benarkah?

Orang yang bertakwa itulah yang mulia dan bahagia. Kemuliaan yang demikianlah yang bisa diraih oleh siapapun tanpa membedakan ras, bangsa, warna kulit, harta ataupun unsur lainnya. Hamba Allah siapapun dia bisa meraih derajat mulia jika ia bertakwa. Menjalankan apa-apa yang diperintahkan Allah baik di kala berat maupun ringan. Meninggalkan larangan Allah meski ia menyukainya. Inilah kebahagiaan hakiki bagi seorang muslimah. Bisa menaati Allah dalam situasi dan kondisi apapun. Semoga kita bisa meraih gelar takwa ini dan istiqamah dalam mentaatinya. Aamiin.

Baca selengkapnya »

Hijab, Antara Kewajiban dan Gaya Hidup

Dewasa ini, berbusana muslimah tidaklah sulit. Kita tidak perlu mengulang pengalaman pahit tahun ‘80 an ketika beberapa muslimah berhijab kehilangan pekerjaan, kesempatan dan dikucilkan dari pergaulan. Karena sekarang, muslimah Indonesia telah menikmati nyamannya berhijab syar’i dari perjuangan para wanita muslim sebelumnya.

Baca selengkapnya »

Karena Semua Wanita Itu Cantik

“Mengapa harus pakai jilbab?” Tentu saja, kita sebagai wanita yang beragama Islam diwajibkan untuk memakai jilbab. Menjadi seorang wanita itu unik, mengapa? Karena ketika ia masih remaja, jika ia tidak menggunakan jilbab, jika satu langkah saja ke luar rumah, maka ia sudah satu langkah memasukkan ayahnya ke dalam neraka. Ketika ia sudah menikah, ia menjadi penyempurna agama bagi suaminya.

Baca selengkapnya »

Wanita dan Jejak Cinta Sang Nabi

Wahai para gadis, wahai wanita, wahai para ibu, sudahkan kau bershalawat pada Rasul kita? Dengan shalawat yang dipenuhi energi syukur atas jasa-jasanya? Shalawat yang dipenuhi dengan semangat dan cinta meneladani jejaknya dan menghidupkan ajarannya?. Shalawat yang dipenuhi kerinduan untuk berjumpa dengan orang yang paling tulus mencintai kita?

Baca selengkapnya »

Wahai Ukhti, Bersabarlah Dalam Penantianmu

Pernikahan atau Perkawinan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan... Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama... Suami menjadi pelindung, istri penghuninya.... Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya, Suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya... Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya.. Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya... Akan halnya... Haruskah terus menunggu..? Jawabannya ada pada diri kita... Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia dan misterius... Menguji kadar iman dan takwa.... belajar meniti sabar dan Ridha.... Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi. Toh, tak perlu mendambakan yang benar-benar bersahaja.

Baca selengkapnya »

Muslimah 3 Dimensi

Muslimah memamahi akan adanya tiga dimensi yang harus dipenuhi setiap entitas di dalamnya. Pun demikian kongruen, dimensi pertama dan kedua harus sudah clear, lantas memasuki dimensi ketiga. Hanya saja, tetap. Idealisme tertinggi adalah tercapainya secara utuh lapisan setiap dimensi. Peran dan aksi nyata harus terwujud agar tidak terjadinya kekeroposan dalam tubuh seorang muslimah. Maka adalah wajib hukumnya, setiap kita mulai dari saat ini, untuk menyadari akan kebutuhan diri dan zaman. Menurut penulis, konsep tersebut mengajarkan, menyadarkan, dan memberikan solusi konkret dan utuh dalam perjuangan perbaikan Negeri ini. Tidak main-main. Bukankah perempuan itu tonggak peradaban?

Baca selengkapnya »

Beberapa Motif Wanita Memakai Jilbab

Bagi wanita muslimah pakaian bermode itu boleh dipakai asal di depan mahramnya, mengikuti trend masa kini boleh boleh saja, tetapi harus memperhatikan batasan-batasan yang harus dijaga yang sudah ditentukan oleh syariat islam . Berjilbab sesuai dengan batas-batas yang ditentukan syariat sehingga Anda termasuk dalam golongan wanita yang berjilbab karena mencari ridha Allah dan takut akan murka-Nya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization