Topic
Home / Narasi Islam / Sosial (halaman 50)

Sosial

Jauhi Sifat Tamak Terlebih Dahulu

Saya rasa siapapun itu baik kalangan pejabat maupun penegak hukum apabila sifat tamak pada diri seseorang dihilangkan maka, makmurlah Indonesia kita sekarang ini. Untuk membuang sifat tamak tersebut adalah dengan banyak ingat kematian dan bersyukur dengan melihat orang yang lebih rendah derajat keduniaannya dari kita. Insya Allah hidup menjadi tenteram.

Baca selengkapnya »

Menyusun Kembali Bangunan yang Berserakan

Buat kita yang telah melupakan dan tidak mau menjalin persahabatan lagi, berarti kita telah merobohkan bangunan yang kita buat selama ini, bahkan telah berserakan yang tidak terlihat seperti sebuah bangunan lagi, maka dari itu mari kita kumpulkan semua benda-benda tersebut menjadi sebuah bangunan yang kokoh, bagus dan indah serta memiliki daya tarik tersendiri bagi orang lain.

Baca selengkapnya »

Shalat: Kunci Fundamental Perbaikan Degradasi Moral Bangsa

Kita bisa mengimplementasikan Shalat sebagai media perbaikan diri secara fundamental. Shalat sebagai media penjagaan diri dari perbuatan menyimpang dan maksiat. Tentunya kita bisa membuktikan itu semua jika melakukan shalat sesuai dengan mekanisme yang diteladankan Rasulullah, khusyuk dan runtut melakukan rukun-rukun shalat serta menghayati maksud dari setiap doa yang dipanjatkan.

Baca selengkapnya »

Mengabdi Sebagai Proses Membahagiakan

Mengabdi ialah suatu proses untuk membahagiakan, maka kita harus memberikan segala kemampuan yang kita miliki yang dianugerahkan Tuhan kepada kita agar kita bisa menjadi tangan-tangan Tuhan yang membantu membahagiakan dan menyejahterakan sesama, dan dengannya kita dapat meningkatkan derajat orang-orang di sekeliling kita begitupun dengan derajat kita di mata Tuhan.

Baca selengkapnya »

Lidah Tak Bertulang Tapi Bisa Lebih Tajam Daripada Pedang

Mari menjaga lisan dari segala macam perkataan karena mungkin ketika kita berbicara kepada orang lain tanpa sengaja kita melukai hatinya. Jikalau begitu pantaslah kita mengatur tutur kata kita, tidak meninggikan suara kita, dan lebih baik diam daripada khawatir tidak bisa menjaga lisan yang tak bertulang ini. Bukankah lebih baik menjaga daripada mencoba asap panasnya api neraka karena lisan yang tak terjaga?!

Baca selengkapnya »

Dinamika Moral Bangsa-Bangsa

Di masa ketika awal Islam turun di Mekah, seluruh dunia tengah diselimuti oleh kegelapan moral dan kemunduran peradaban. Semua itu ditandai dengan betapa banyaknya budaya amoral yang bisa ditemukan pada hampir seluruh bangsa besar pada saat itu. Sebuah pertanyaan sederhana muncul pada saat kita ditanya mengapa mekah dipilih oleh Allah sebagai tempat turunnya Islam. Padahal ada beberapa peradaban besar yang punya kemampuan pada bidangnya masing-masing.

Baca selengkapnya »

Mereka Mengajarkan Rasa Syukur

Hanya sekilas melihat? Jangan hanya mengedipkan mata lalu mengalihkan pandangan kita! Walaupun mungkin kita teramat sering melihat pemandangan tersebut tergelar di hadapan kita bahkan setiap hari, hampir di setiap sudut ibu kota kita dapat jumpai. Walaupun begitu jangan biarkan diri kita menjadi ‘biasa melihatnya’ hingga tak ada sedikit pun perasaan yang menggelayuti hati kita, tanpa rasa iba, rasa kasihan keprihatinan ataupun perasaan seandainya ‘seandainya kita yang seperti itu?

Baca selengkapnya »
Figure
Organization