Topic
Home / Pemuda (halaman 204)

Pemuda

Surat Untukmu Guru

Guruku... Sebentar lagi engkau akan berulang tahun. Aku mencoba termenung mengingat dan membuka lembaran – lembaran memori yang masih melekat erat di benakku. Dua belas tahun yang lalu ketika aku pertama kali mengenal kata “Guru” dan untuk pertamakalinya aku menginjakkankakiku di tempat yang bernama “Sekolah”. Dengan rasa takut dan malu – malu aku menghampirimu.

Baca selengkapnya »

Kupu-Kupu Cantik

Sssst… Mari kubisikkan… Kepompong itu kuat, tangguh, dan mandiri. Mari kubisikkan lagi… Kelak ia akan menjadi kupu-kupu cantik di taman bungamu. Kau tak tahu… Kini aku sedang berkepompong. Kau tak mengerti… Kelak aku kan menjadi kupu-kupu cantik

Baca selengkapnya »

Sahabat

Sahabat... betapa senangnya hati ini bila dekat denganmu... Candamu mengandung makna tarbiyah. Tingkah lakumu memberikan contoh yang baik. Tulisan-tulisanmu membeningkan hati. Sahabat... Engkau selalu mengingatkanku bila khilaf. Senyumanmu menumbuhkan ikatan yang kuat di dalam hati ini. Sapaanmu menandakan akan bertaburnya lagi amal-amal yang sholeh. Langkahmu memunculkan semangat juang para mujahid.

Baca selengkapnya »

Tuhan Beri Kami Jeda

Air mata ini kembali.. Sedih, pilu... Yang ku lihat kesedihan yang teramat. Jerit tangis kehilangan. Keluarga terpisah tak tentu arah. Rumah, tanah, sawah hancur. Tanpa bentuk tanpa rupa. Hancur semu... hancur tak tersisa. Hanya puing-puing sisa kami bercanda dan bahagia.. Itupun segera berganti dengan air mata. Tanpa jeda untuk tersenyum walau sedikit. Hanya merenung... Kenapa ini terjadi?

Baca selengkapnya »

Rekonsiliasi, Jeda Cinta Yang Menepi

Ini tentang cinta manusia-manusia utama yang berjeda. Manusia-manusia yang belajar di sekolah rabbani bersama murabbi qur’ani. Manusia-manusia yang telah mendapat keridhaan Allah dan keadilannya diakui. Cinta di antara manusia-manusia ini begitu dalam dan senantiasa dinaungi keikhlasan, keimanan, dan ketakwaan, begitu indah.

Baca selengkapnya »

Yang Terdustakan

Pendar sinar matahari pagi itu sudah mulai terlihat. Meski masih malu-malu untuk menampakkan bentuknya secara utuh, namun cuaca jumat pagi itu memberikan pesan bahwa kecerahan akan menyelimuti pagi hingga sore di kota hujan ini. Yah, meskipun dibilang kota hujan, tapi tak selamanya sepanjang hari harus terguyur hujan. Dedaunan pun tak hanya butuh air untuk tumbuh dan berkembang.

Baca selengkapnya »

Kemenangan, Perdamaian, dan Sebuah Strategi

Kemudian Rasulullah mendiktekan kembali apa yang harus ditulis Ali dalam surat itu. “Tulislah: ‘ini adalah apa yang diputuskan oleh Muhammad Rasulullah’.” Suhail yang berasal dari kaum musyrikin itu berkata, “Demi Allah, kalau saja kami mengakui bahwa engkau utusan Allah, kami tidak akan menghalangimu mengunjungi Ka’bah, dan kami tidak akan memerangimu. Akan tetapi tulislah ‘Muhammad bin Abdullah’.”

Baca selengkapnya »

Untukmu Gaza Palestina

Jutaan doa untuk Gaza, Mereka adalah gelombang kebangkitan, Mereka adalah gelombang kebaikan, Nadi dalam setiap perjuangan. Untuk saudaraku Palestina kukabarkan kepada kalian, Di sini kami rindu… Tidak akan pernah putus doa ini untukmu, Semangat ini akan terus membara membelamu, Tidak akan pernah mati…

Baca selengkapnya »

Juang Cinta Para Wanita

“Wahai Abu Utsman,” kata perempuan itu, “Sungguh aku mencintaimu.” Suasana hening sejenak. “Aku memohon, atas nama Allah, agar sudilah kiranya engkau menikahiku,” lanjutnya. Lelaki yang bernama lengkap Abu Utsman An Naisaburi itu diam. Ada keterkejutan dan kegamangan dalam dirinya tatkala mendengar perkataan perempuan yang datang kepadanya itu. Ia tidak mengenal perempuan ini dengan baik.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization