Topic
Home / Pemuda (halaman 191)

Pemuda

Belum Terlambat kan, Bu?

Aku tak tahu, aku tak mengerti, Harus apa dan bagaimana, Aku terpejam, aku terjerambab, Oleh emosi jiwa dalam gelapnya hati. Menghilangkan kesadaran sekian lama, Menghilangkan kenikmatan mempunyai keluarga, Tak ingatkan kisah klasik penuh ceria, Suasana keluarga berbagi rasa.

Baca selengkapnya »

Terserah Kita

Jalan ini bukanlah jalan yang membutuhkan kita, Karena kalau sekali kita keluar darinya, ia akan mencari mereka yang mungkin jauh lebih baik. Jalan ini bukanlah jalan yang mengharap belas kasih dari kita, Karena jalan ini selalu dilindungi oleh Pelindung seluruh alam. Jalan ini bukanlah jalan yang yang tak bisa bergerak tanpa kita, Karena di luar sana mungkin jutaan orang sedang menunggu atau menikmati tahap pembinaan dan menggantikan kita yang keluar.

Baca selengkapnya »

Udara dan Kehidupan

Apa pentingnya udara bagi kehidupan kita? Tutuplah hidung dan mulut Anda barang semenit atau dua menit, saat itulah kita mengetahui betapa pentingnya udara bagi hidup Anda, karena udara mengandung oksigen yang Anda butuhkan. Anda tahu bahwa tanpa udara semua manusia akan mati dalam beberapa menit saja, begitu pula dengan hewan yang menghirup udara. Renungkanlah...

Baca selengkapnya »

Kerinduanku

Putih bersih pipimu, wahai idolaku, Nampak dalam tengokan salam shalatmu, Itulah cerita para sahabatmu... Abu Hurairah bercerita laksana matahari yang memancar, wahai teladanku, Matahari yang tiada panas namun menyejukkan seperti cahaya bulan. Aisyah melaksana bulan purnama ketika engkau bergembira, wahai panutanku, Sahabat Anshar melaksana bulan yang cahaya nya menyinari gelapnya malam manusia kala itu.

Baca selengkapnya »

Ketika Akhwat Mengajukan Diri

“Assalamu’alaikum…”, sapaku dengan nafas setengah tersengal pada Ka Mia sambil cipika cipiki. “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.. Sehat Dhir?”, balasnya sambil tersenyum. “Alhamdulillah Ka.. Kakak udah lama di sini?”, sahutku sambil menyelonjorkan kaki. “Baru nyampe juga kok.. Mbak Syifa telat katanya, kita diminta mulai dulu. Kita tunggu satu orang lagi aja ya baru kita mulai liqonya..”

Baca selengkapnya »

Rain

Butiran hujan tiada menyakitkan, Namun hadirnya seringkali di abaikan, Dengan cacian, dengan hinaan, Luruh bersama taburan air di atas bumi. Sang hujan titipan Sang Maha Rahman, Menghantarkan kasih sayang, Bukti cinta terdalam.

Baca selengkapnya »

Tutup Mata Buka Telinga

Taushiyah dari sang ustadz baru berjalan lima belas menit tapi Fulan sudah dua kali menyikut lengan Ahmad, berbisik pelan, mengajak pulang. “Kenapa?” tanya Ahmad setengah terpaksa, mengira Fulan mendapat kabar penting karena sejak datang Fulan lebih sibuk dengan hape nya ketimbang menyimak serangkaian acara pembuka. Membuat status @pengajian di dua akun jejaring sosialnya. Badan Fulan memang ada di samping Ahmad, tapi hati dan pikirannya entah dimana, dengan siapa dan sedang melakukan apa.

Baca selengkapnya »

Debu

Pagi ini kembali ku sapa debu-debu itu, Debu-debu saksi bisu, Yang tiupannya berhembus meng-abu-kan langit, Menghambarkan kesunyian hati. Debu-debu itu seolah berceloteh, Dia yang kalah dalam hembusan keluhan, Dia yang bergulat dengan tiupan cacian, Dia yang rindu sebuah hati penuh kesyukuran, Di sini, di ibukota ini.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization