Topic
Home / Pemuda (halaman 185)

Pemuda

Iman Sang Pelaut

Saat mentari hendak berlalu, Aku di tengah laut, Menggenggam gayung mengayun di atas perahu, Ketika panggilan Ilahi samar-samar terdengar, Terasa arus laut berhenti, Terasa angin laut melambat, Ku berhenti Mendayung, Tuk menjawab seruanNya...

Baca selengkapnya »

Buntu

Buntu, dalam labirin itu, gelap, pekat, berjalan ke sana, tak bertemu siapa-siapa, berjalan ke sini, tak ada yang menanti, aku harus bagaimana? Buntu, hanya bisa berdiam kelu, hening, sepi, tak ada lawan bicara, hanya ada dedaunan cemara, menyendiri dan terasa hampa, mencari jalan keluar yang tak jua jumpa, aku harus bagaimana?

Baca selengkapnya »

Cinta, Ta’aruf-mu Salah Langkah!

Langit kemerah-merahan yang menyelimuti alam tempat tinggalku mulai merona dengan barisan awan-awannya di medan senja.  Aku yang duduk di bawahnya terusik pada iringan kisah masa laluku yang membuat hatiku sering diserang rasa dag dig dug tidak karuan. Traumatik rasanya. Ya… benar, benar-benar traumatik. Bagaimana tidak, cinta memang perkara fitrah namun kali ini cinta itu dibalut dengan kesalahpahaman manusia dalam mengartikan kata ta’aruf.

Baca selengkapnya »

Ketika Sepi Semakin Menyepi

Kulihat sepinya sebuah peradaban, Ketika sepinya kegiatan dibarengi kesepian semangat, Inilah potret para pengemban peradaban, Yang ukhuwahnya sudah mulai memudar. Kulihat gersangnya semangat pewaris kejayaan, Duduk termenung penuh kesenduan, Seakan-akan habis ikut muhasabah seharian, Lantaran sepinya komitmen kedatangan jundi-jundi pilihan.

Baca selengkapnya »

Wahai Mataku

Wahai mataku, Sungguh ku bahagia memilikimu, Kau telah menemaniku semenjak kulahir di dunia, Kini seiring bertambahnya usiaku, Pandanganmu juga tak sekuat dahulu, Tapi kehebatanmu tak lekang karena waktu, Pesonamu tak tergerogoti pertambahan usiaku, Tak pernah berubah, Tak pernah lelah, Menemaniku menjalani hari.

Baca selengkapnya »

Tahun-Tahun kan Berlalu

Tahun-tahun kan berlalu sepintas jumpa kita tak abadi. Bersama merangkai mimpi tuk tunjukkan jalan bakti, Bagi Sang Pencipta yang terus memberi. Tahun-tahun kan berlalu sembari kita urai mimpi, Yang tergambar jelas dalam bayang-bayang nyata, Lewat amal ikhlas lahirkan karya sukses.

Baca selengkapnya »

Mutiara Di Antara Debu

Segumpal debu tak kan pernah berubah menjadi mutiara, Meski berada dalam satu cawan, Tapi Mutiara adalah mutiara, Meskipun tertanam di antara debu. Ku cinta dia, meski terlambat, Ku sayang dia, ku sadar sebelum waktu berakhir, Dia hadir dalam ragaku, menyatu denganku, Cintanya hadir dalam setiap detikku, Cintanya hadir bagai asupan gizi, Tenangku adalah bersamanya.

Baca selengkapnya »

Aku Lupa Akhirat

dakwatuna.com Ku rogoh kantongku dalam-dalam Untuk mencari sekeping receh Di depanku peminta-minta menunggu “terima kasih”, ucapnya setelah ku serahkan recehku Aku melihat tas idamanku Ku lihat harganya Hampir separuh dari uang gajiku Tak mengapa, asal hatiku puas Adzan telah berkumandang Ku abaikan panggilanNya Sinetron telah menarik perhatianku Tanpa sadar, waktu …

Baca selengkapnya »

Kenapa Kendi itu Dibanting??

Setelah berkenalan dan berbincang-bincang, Inggris itu pamitan dan pergi. Namun alangkah terkejutnya dia ketika setelah beberapa meter ia meninggalkan orang, si petani itu memecahkan kendi itu. Prang… praaang... Kaget sekali orang Inggris itu, tapi tidak berani bertanya atau berkomentar. Kejadian itu mengusik pikirannya. Setelah berada di kota ia tanyakan kejadian itu kepada kawannya orang India. Sambil senyum kawannya menjawab.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization