Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 50)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Tunda Duniamu, Segerakan Akhiratmu

“Yah, aku boleh nanya nda?” tanya seorang anak pada ayahnya. Saat itu mereka baru saja shalat Ashar di mushalla salah satu tempat wisata. Sang Ayah tersenyum. Ada yang tak biasa dengan putrinya.” Kamu itu lho! Beli jajan nda pakai ijin Ayah dulu, giliran nanya pakai minta ijin segala. Mau tanya apa?” “Tapi Ayah janji, nda boleh marah ya?” sang bocah berusaha mensejajarkan langkahnya.

Baca selengkapnya »

Jilbabku Kehormatanku (Bagian ke-3)

Jilbabku. Kira-kira mereka komentar apa ya soal jilbab baruku? Teman-teman perempuanku kan belum berjilbab. Paling cuma Zumi dan Vita. Tidak tahu kenapa sekolah menengah atas milik yayasan Islam, besar pula tidak mewajibkan murid-muridnya muslimah mengenakan jilbab. Padahal jilbab itu wajib. Entahlah.

Baca selengkapnya »

Jilbabku Kehormatanku (Bagian ke-2)

Keesokan harinya aku dengan ibu pergi mengambil hadiah. Masih melekat kebahagiaan itu di hatiku. Setelah selesai aku segera membelanjakannya untuk membeli seragam putih panjang baru dengan harga dua puluh satu ribu dan jilbab baru hanya lima belas ribu. Alhamdulillah paling tidak aku ke sekolah bisa memakai jilbab. Meski baru satu jilbabku tapi aku tidak peduli. Allah pasti menunjukkan jalan-Nya untukku. Sudah terbukti.

Baca selengkapnya »

Jilbabku Kehormatanku (Bagian ke-1)

Aku senang sekali. Bersyukur. Alhamdulillah satu masalah sudah ada jalan keluarnya. Kini aku sudah mendapat dua rok panjang, meski yang satu tampak cingkrang kalau dipakai. Tapi aku merasa sangat bersyukur telah mendapatkannya. Untuk seragam atasan lengan panjang sepertinya di lemari ada. Baju putih kakak yang tak lagi berwarna putih cerah kurasa masih bisa dan layak dipakai. Paling tidak itu menurut kacamataku.

Baca selengkapnya »

Sudahkah Engkau Ikhlas Bekerja, Anakku?

KRL Ekonomi berlalu melewati. Kibaran rambutnya yang lebat masih terlihat. Lembayung senja mulai menyembunyikan diri di atas cakrawala. Pertanda waktu Maghrib akan terlewati sebentar lagi. Burung-burung pun sudah sejak sore tadi kembali ke sarangnya. Banyak orang berlalu lalang pulang dari kewajiban mereka berusaha bekerja. Merealisasikan salah satu ajaran Islam yang universal. Agar memiliki kesadaran untuk memiliki sikap iffah pada diri setiap insan.

Baca selengkapnya »

Kesempurnaan Seorang Wanita (Bagian ke-1)

Sebuah suara samar mengusik tidur wanita itu. Menerobos halus celah gendang telinga, dan perlahan membawanya dari alam mimpi menuju keterjagaan raga. Namun matanya masih terpejam dalam kantuk yang masih menggelayut dalam. Tak ingin ia hirau akan suara yang masih samar terdengar. Tapi sekian detik kemudian suara itu semakin terang dalam keterjagaan telinganya sekarang.

Baca selengkapnya »

Kala Cemeti Terlecut

“Was ist das denn, Bunda?” Kautsar bertanya pada bunda saat seekor kuda dengan kereta beroda empat melintas di jalan. “Itu namanya delman, seperti lagu yang sering kalian nyanyikan.” Bunda menjelaskan. “Ach so...” ucap Kautsar dan Salsabila hampir berbarengan. "Kita naik yuk, Bundaa?!” Kautsar penuh semangat mengajak bunda dan adiknya. “Bade kamana, Neng?” tanya pak kusir pada bunda.

Baca selengkapnya »

Yang Terdustakan

Pendar sinar matahari pagi itu sudah mulai terlihat. Meski masih malu-malu untuk menampakkan bentuknya secara utuh, namun cuaca jumat pagi itu memberikan pesan bahwa kecerahan akan menyelimuti pagi hingga sore di kota hujan ini. Yah, meskipun dibilang kota hujan, tapi tak selamanya sepanjang hari harus terguyur hujan. Dedaunan pun tak hanya butuh air untuk tumbuh dan berkembang.

Baca selengkapnya »

Menyamuderakan Cinta Si Pecinta

Malam semakin larut, angin berbisik sayup-sayup terdengar di balik jendela yang sedikit terbuka. Menyelisik hati bersama hawa dingin yang diam-diam mengalir masuk. Dinginnya mampu menggigilkan tubuh perempuan yang mengintip rembulan dari sebalik gorden kamarnya. Ah, rembulan perak pun enggan memurnama. Padahal tinggal seselaput tipis untuk menjadikannya bulat seutuhnya. Laksana dekatnya bilangan hari yang akan menyampaikannya pada purnama agamanya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization