Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 49)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Maukah Engkau ke Baitullah Bersamaku?

“Um… kamu mau nggak berangkat ke Baitullah bersama ku?” Oh My… aku tahu persis apa yang ku ucapkan. Aku sadar sesadar-sadarnya. Aku tidak peduli bagaimana merahnya muka ku saat itu. Yang ada dalam benak ku… aku punya sebuah cita-cita mulia… dia pun memiliki cita-cita mulia yang sama, mengapa kami tidak beriringan saja kalau begitu? Dan barangkali… ini merupakan kesempatan yang tidak akan pernah datang lagi? We never know, rite?

Baca selengkapnya »

Nyanyian Hujan

Rintik hujan di sudut kota Wonosobo, ciptakan sentuhan hawa dingin yang khas. Tik tik tik bunyi hujan di atas genting, airnya turun tiada terkira, cobalah tengok daun dan ranting, pohon dan kebun basah semua... Kunyanyikan lirik lagu itu dengan lirih, menatap lekat rintik hujan yang nampak indah dari balkon kamarku di rumah budhe. Hujan ini ... kembali memutar episode kisah lalu dalam memoarku tentang sebuah rindu.

Baca selengkapnya »

Bukan Negara, Bukan Kecantikan, Tapi Prestasi!

Mentari beranjak tinggi, pukul 5:30 telah datang, kucoba membuka mata, walaupun berat untuk dibuka, pagi ini harus jadi pagi yang penuh semangat bagiku. Ku coba untuk berjalan ke kamar mandi, dan berwudhu, semoga saja kucuran air wudhu bisa menyegarkan hariku, yang terbiasa bangun jam 6:00. Kutunaikan shalat subuh dua rakaat, seketika badan ku yang loyo jadi penuh energi. Aku siap menghadapi hari ini!

Baca selengkapnya »

Amplop Merah Marun

Pemuda itu tampak murung dan kecewa - mengerenyitkan dahi - pendapatnya terus ditentang habis-habisan, ia sama kerasnya, tak mau kalah, selalu memberikan argument-argumen yang mematikan, namun perdebatan tiba-tiba itu terhenti, ketika pemuda itu tertegun, seseorang lawan diskusinya mulai sesegukan, suara yang tak ingin didengarnya, suara yang membuat hatinya terenyuh kesakitan pula, suara yang membuatnya seperti orang bersalah.

Baca selengkapnya »

Kala Masa Merangkai Jeda

“Temani duduk di meja operator yuk de,” ajak umi Aisy. “Iya Umi,” jawabku. Duduk di sampingnya terasa teduh, nyaman dan betah berlama-lama. Kata-kata beliau bijak, hal sekecil apapun beliau olah menjadi deretan ilmu, membuatku semakin bersemangat untuk mempelajari Islam lebih syumul.

Baca selengkapnya »

Lebih Baik Imitasi Atau Tidak Sama Sekali

Pak Salim (bukan nama sebenarnya) tidak bisa mencegah, ketika sang istri perlahan melepaskan anting, satu-satunya perhiasan yang ia kenakan. “Jual anting ini Pak, dan langsung belikan gas” sang istri menyerahkan anting seberat 1 gram itu kepada sang suami yang duduk terdiam di bangku kayu tak jauh dari kompor yang tak lagi menyala karena kehabisan gas.

Baca selengkapnya »

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan!” sebuah sms masuk ke handphone ku, dari salah satu teman sekolahku. Kalian yang ia maksudkan adalah aku dan putriku. Sedang hal yang membanggakannya adalah bahwa kami - aku dan putriku - bisa mengikuti prosesi pemandian hingga pemakaman jenazah tanpa tetesan air mata.

Baca selengkapnya »

Cantik

Langit biru cerah tanpa sedikit pun gumpalan awan menemani. Hamparan biru bersih itu layaknya kanvas alam yang begitu luas, menggambarkan keindahan lukisan-Nya yang terekspos keeksotikkannya terlebih ketika menikmatinya dari hamparan rumput hijau yang menyalurkan kehangatan alam. Segerombolan burung merpati sesekali menghidupkan pemandangan yang penuh kedamaian itu dengan atraksi mereka.

Baca selengkapnya »

Diorama Kematian

Matahari sudah bergerak naik di atas ubun-ubun, panasnya mengkantar-kantar, membuat peluh bercucuran di dahi dan sekujur tubuh lelaki itu. Namun, dia tidak mempedulikannya. Cangkulnya terus diayunkan menumbuk sebidang tanah berukuran dua kali satu meter. Sesekali dia mengusap peluh yang deras membasahi dahi.

Baca selengkapnya »

Petualang Cinta Bermodal Al-Qur’an

Anak kecil mana yang tidak lucu? Pun juga murid-murid ku, walau mereka sudah mulai beranjak remaja bahkan sudah ada beberapa di antaranya memasuki jenjang SMP semester depan, namun bagiku mereka tetaplah anak-anak yang polos dan lugu. Kebandelan mereka di kelas dan terkadang suka malas menghafalkan ayat pendek yang ku tugaskan sedikit pun tidak mengurangi rasa sayangku kepada mereka. Walau terkadang aku suka jengkel juga, ketika mereka bersemangat menceritakan artis Korea kesukaan mereka namun tidak antusias dengan Sirah Nabawiyah yang ku coba ceritakan semenarik mungkin.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization