Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 47)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Beginikah Cinta?

Aku berlari dengan nafas memburu. Otakku seakan berhenti berpikir, dada sesak, penuh, semua sesal dan sedih berkecamuk jadi satu. Kususuri jalanan kampus yang masih sedikit basah karena hujan kemarin malam. Aku benar-benar kalut. Bingung. Pikiranku mulai bergumam sendiri dengan batinku. “Beginikah jadinya? Beginikah rasanya mengakhirkan harapan?"

Baca selengkapnya »

Belajar Menjadi Kakak

“Sudah Kak! Jangan ngatur-ngatur! Adek sudah gede. Sudah bisa mikir.” Untuk kesekian kalinya aku bingung menghadapi gadis ABG di hadapanku. Entah dua pekan ini aku seringkali perang mulut dengannya. Dan sekarang dia memilih tetap pergi ke acara yang diadakan temannya, Birthday Party katanya.

Baca selengkapnya »

Dan Jika Hamba-Ku Meminta Kepada-Ku…

Ini kisah nyata! Bukan fiksi. Jam menunjukkan angka 4 pagi. Suasana hening. Tak ada yang bergerak kecuali dedaunan pohon yang ditiup oleh angin malam hari. Ujung-ujung dahan merangkul jendela rumahku. Tiba-tiba alarm berbunyi. Khadijah langsung mematikan alarm. Bangun dan bergegas ke kamar mandi. Langkahnya begitu berat karena ia tengah mengandung 8 bulan. Perutnya semakin membesar dan kakinya membengkak. Mudah lelah, nafasnya berat dan wajahnya pucat, matanya membengkak karena banyak menangis.

Baca selengkapnya »

Ketika Akhwat Mengajukan Diri

“Assalamu’alaikum…”, sapaku dengan nafas setengah tersengal pada Ka Mia sambil cipika cipiki. “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.. Sehat Dhir?”, balasnya sambil tersenyum. “Alhamdulillah Ka.. Kakak udah lama di sini?”, sahutku sambil menyelonjorkan kaki. “Baru nyampe juga kok.. Mbak Syifa telat katanya, kita diminta mulai dulu. Kita tunggu satu orang lagi aja ya baru kita mulai liqonya..”

Baca selengkapnya »

Tutup Mata Buka Telinga

Taushiyah dari sang ustadz baru berjalan lima belas menit tapi Fulan sudah dua kali menyikut lengan Ahmad, berbisik pelan, mengajak pulang. “Kenapa?” tanya Ahmad setengah terpaksa, mengira Fulan mendapat kabar penting karena sejak datang Fulan lebih sibuk dengan hape nya ketimbang menyimak serangkaian acara pembuka. Membuat status @pengajian di dua akun jejaring sosialnya. Badan Fulan memang ada di samping Ahmad, tapi hati dan pikirannya entah dimana, dengan siapa dan sedang melakukan apa.

Baca selengkapnya »

Senyum Semesta Ibunda

Saat bisik dedaunan di taman belakang rumah menyapa mentari sore, seorang anak berlari kecil melintasi jalan setapak. Saat kupu-kupu mengepakkan sayapnya dari bunga ke bunga, anak kecil itu mendekat ke bangku kayu samping rumah, menghampiri sosok yang ia sayangi. Ibu.

Baca selengkapnya »

Ujian Di Atas Ujian

Sudah jatuh tertimpa tangga. Di saat istrinya harus dirawat di rumah sakit, Pak Yanto (bukan nama sebenarnya) justru mendapat Surat Peringatan dari atasannya. Cerita bermula ketika istri Pak Yanto kembali merasakan sakit pada perutnya, beberapa hari setelah dokter menyatakan kandungannya sudah bersih dan tak perlu dilakukan tindakan medis apapun, termasuk kuret.

Baca selengkapnya »

Buah Hatiku, Mujahidku

Pagi yang cerah, namun wanita berjilbab hijau muda itu tampak semakin gelisah. Sudah 3 hari berselang dan ia sama sekali tidak bisa sedikit pun memejamkan matanya meskipun kelelahan telah meliputi tubuhnya yang telah ringkih dan melemah. Beberapa saat lagi, ya, beberapa saat lagi seseorang yang ia tunggu-tunggu akan hadir, belahan jiwanya, darah dagingnya.

Baca selengkapnya »

Idolaku

“Idola saya Jenderal Soedirman, Pak,” jawabku mantap. Sontak seisi kelas tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perut masing-masing. Pasalnya, hanya Justin Bieber, Shakira, Brad Pitt, Keanu Reeves dan artis luar negeri lain yang sejak tadi disebutkan teman-temanku. Pak guru tersipu sambil berkata, “Sudah...sudah...! Kalian ini ada teman yang mengidolakan seorang pahlawan malah ditertawai. Gimana, tho? Ahmad, coba jelaskan kepada teman-temanmu mengapa kamu mengidolakan Jenderal Soedirman!”

Baca selengkapnya »

Karena Cinta, Ia Mundur Tanpa Berita

"Assalamu'alaikum. Akh, pekan depan bisa ngisi pengajian di majelis taklim mushalla Al-Ikhlas akh? Materinya tentang pentingnya akhlaq dalam pergaulan. Syukron" "Ya. Insya Allah akh". Hampir tiap pekan akh Farid mendapatkan sms atau telepon seperti itu. Dari yang sekedar ngisi kultum sampai menjadi khatib Jum’at. Wajar saja, karena ia kuliah di salah satu kampus syariah ternama di kotanya. Namun tidak hanya itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization