Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 45)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Dalam Bingkai Ukhuwah

Gerimis hujan, satu demi satu masih turun membasahi bumi. Alam seolah ikut berduka atas kepergian seorang teman seperjuangan, menuju persinggahan alam berikutnya. Kondisi tubuhnya yang juga kurang sehat serta suasana hatinya yang masih terselimuti awan mendung, tak sedikit pun menyurutkan langkahnya untuk tetap pergi ke rumah duka dengan sepeda motor bututnya. Ia begitu terhenyak kaget, ketika selepas Ashar tadi sebuah pesan baru masuk ke layar ponselnya.

Baca selengkapnya »

Tidak Selalu Pintar, Tidak Selalu Benar

Belajar kelompok atau belajar bersama, hampir semua kita pernah melakukannya. Baik saat masih duduk di bangku SD, SMP, SLTA maupun ketika sudah berstatus mahasiswa. Begitu pun yang kini sering dilakukan putriku, Sabila. Bersama beberapa teman sekelasnya, ia belajar kelompok secara bergiliran. Menjelang ujian akhir nasional yang tinggal beberapa bulan, banyak tugas dan latihan yang harus mereka kerjakan.

Baca selengkapnya »

Tergantung Niat

Lembayung senja menemani langkah Fatin. Bergegas ia menuju ke jalan besar untuk menunggu angkutan umum yang akan mengantarnya pulang ke rumah. “Lagi dan lagi, saya sendiri.” Ucap Fatin lirih. Sambil terus berdzikir, ia menatap secara seksama arah datangnya angkutan.

Baca selengkapnya »

Menguap Vs Bersin

“Hoaaaaaaammmm…..”. Rasya menguap lebar. “Aduh, kamu kalo menguap ya di tutup donk dek.” Protes Sabil pada adiknya. “Kenapa sih Kak ? Masalah sepele ajah kok di bikin ribut, aku kan cuma menguap Kak.” Tak mau kalah dengan sang kakak, Rasya pun membela diri. “Ck ck ck… dek, kamu pernah dengar tidak kalau Allah itu tidak suka dengan menguap?” Tanya Sabil. Dengan rasa heran, Rasya menjawab, “Kayaknya aku pernah dengar deh Kak.”

Baca selengkapnya »

Tak Seindah Pelangi

Kriiiiing…. Sayup-sayup terdengar suara handphone di saku celana berbunyi, di tengah ramainya lalu lintas jalan hari ini, di bawah terik matahari yang setiap hari menemani hari-hariku. Perlahan motorku menepi, di bawah sebuah pohon rindang yang sedikit menghalangi sinar matahari menyentuh kulitku, agak sejuk rasanya…

Baca selengkapnya »

Ayah, Aku Ingin Bicara

Kini aku hanya bisa memandangi puisi itu di dinding kamarku. Aku rindu ayah. Aku rindu senyumnya, candanya, kerut keningnya, semua kurindu. Aku rindu saat ia menelpon. Lucu rasanya. Telepon adalah alat komunikasi yang menggunakan suara. Sedangkan aku, apa yang bisa kuucapkan? Sejak kecil aku tak bisa bicara. Aku bisu. Jadi, lucu rasanya jika ada orang bisu menggunakan telepon. Kira-kira apa yang bisa diucapkannya?

Baca selengkapnya »

Merencanakan Martabat

Selembar surat beramplop putih tergeletak begitu saja di atas meja rias Rini. Surat itu telah membuat Rini tidak nyenyak tidur dan tidak selera makan. Tinggal beberapa hari lagi waktu bagi Rini untuk memberi keputusan, iya atau tidak. Keputusan yang sangat sulit di saat saat sulit.

Baca selengkapnya »

Karena Utang Harus Dibayar

Putriku mungkin baru masuk kelas ketika kudengar seseorang mengucap salam di depan pintu kontrakanku. "Wa’alaikumsalam….” jawabku, bergegas menuju pintu. Kutinggalkan piring dan gelas kotor bekas sarapan di bak pencucian. Betapa terkejutnya aku demi melihat tamu yang datang pagi itu. Adalah Fulan, rekan kerja sewaktu masih bekerja di perusahaan farmasi dulu. Ia datang beserta istrinya.

Baca selengkapnya »

Jangan Lagi-Lagi

“Kamu pernah membonceng motor dengan duduk menyamping?” tanya Fulan, satu ketika. “Seperti perempuan?” aku memperjelas maksud pertanyaannya. “Ya, seperti perempuan jaman dulu” Fulan mengiyakan sekaligus merevisi jawabanku. Aku menggeleng. “Belum pernah, memangnya kenapa?” “Aku pernah, sekali. Dan aku kapok, tak ingin mengulanginya lagi!” jawab Fulan sambil tersenyum getir.

Baca selengkapnya »

Sebelum Akad, Semua Hal Adalah Mungkin…

Setelah ta’aruf di rumah Murabbiyah ku saat itu, aku merasa makin mantap untuk mempercayakan dia menjadi imam bagi rumah tanggaku dan ayah bagi anak-anakku. Aku yakin ia ikhwan yang baik, walaupun usianya satu tahun di bawahku, namun ia terlihat dewasa dan memiliki selera humor yang cukup tinggi. Aku merasa nyaman…

Baca selengkapnya »
Figure
Organization