Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 20)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Tuan tak Lagi Mendengar

Sebuah mobil sedan memasuki halaman pondokan Tuan. Beberapa laki–laki turun dengan menenteng barang bawaan yang cukup banyak. Entah apa isinya. Seperti tumpukan buku–buku yang tebal. Aku tidak tahu. Pakaian mereka rapi. Celana hitam, jas hitam, kemeja putih lengkap dengan dasi.

Baca selengkapnya »

Hidupku Hidup!! (Bagian ke-3)

Sebelum pagi menjelang, membiarkan mata tetap terjaga, menikmati setiap desau nafas dalam rasa yang tak biasa, pada kebebasan setelah terbelenggu hampir 3,5 tahun. Ya ... malam ini, satu pekan pertama. Aku merasakan layaknya hidup manusia normal, sedikit, hanya sedikit nyeri di ulu hatiku, bahkan nyaris tak terasa kecuali saat aku mencoba sedikit menekan, hmmm kalau ini masih sama.

Baca selengkapnya »

Pemilik Senyum Teduh Itu

Pemuda itu datang ke tempatku menunggu bus Damri pada pagi itu. Ia tiba dengan dibonceng oleh pemuda lainnya yang lebih muda. Ia pun turun dan memberikan senyum manisnya, baru kali itu ku lihat senyum yang sangat teduh dan menyejukkan hati. Senyuman itu tak bisa kulupakan hingga kini.

Baca selengkapnya »

Samudra Cinta

Sudah dua hari aku melihat kak Sabrina duduk di serambi masjid pada tengah malam. Dia hanya diam termenung sambil memandangi langit malam yang penuh bintang dan disertai hawa dingin. “Assalamu’alaikum, kok di luar kak? Nanti masuk angin lho” aku menghampirinya dan duduk di dekatnya. “Wa’alaikumsalam, ya dek mbak lagi menikmati indahnya malam hari” jawab kak Sabrina sambil tersenyum.

Baca selengkapnya »

Proposal Nikah?

“Iya Kak, Insya Allah akan secepatnya kok. Insya Allah adik akan lakukan itu kak. Kak, Adik apa sudah pantas untuk menikah kak? Adik kok agak-agak giman gitu kak, adik masih mikir, adik kan usia nya masih 20 tahun, terus kan kak, adik juga berfikir, kira-kira siapalah calon pendampingku itu ya kak...”

Baca selengkapnya »

Segenggam Wangi dalam Bunga

Ratih selalu hadir dalam suasana ceria di setiap kami berkumpul, ada guratan kebahagiaan di setiap interaksinya, aku penasaran, apakah ada tip-tips yang digunakannya untuk cerianya wajah. Ratih selalu tampil menawan dan jernih, aku melihatnya tak pernah gunakan hiasan wajah dengan kosmetik atau bedak yang biasa tampil di setiap wajah wanita.

Baca selengkapnya »

Pernikahan yang Mengharukan

Alhamdulillah, seluruh persiapan pernikahanku berjalan lancar. Kulihat Mama sangat bahagia. Wajahnya berseri-seri menyambut setiap tamu yang datang. Sejak Papa meninggal, tak pernah aku melihat Mama sebahagia hari ini. Bang Indra dan Kak Vera, istrinya, tampil sangat serasi. Mereka bagai pinang dibelah dua.

Baca selengkapnya »

Hijab untuk Siapa?

“Rin, kamu kenapa sih pake kerudung?” tanya Mimi tiba-tiba, seperti memecah keramaian kampus sekalipun yang mendengar hanya diriku seorang. “Eh? Lah kenapa kok tiba-tiba tanya begitu?” aku kaget sambil tertawa kecil. Sahabatku ini rupanya mulai penasaran. Mungkin ini celah yang Allah berikan padaku agar aku bisa mulai berdakwah padanya.

Baca selengkapnya »

Lingkaran Cahayaku…

Rara menghela nafas... sebuah buku yang berjudul “catatan cinta untuk murabbi” ia taruh di atas wajahnya. Ia teringat pada kelompok halaqahnya yang sekarang. Rara beberapa waktu yang lalu pindah ke sebuah kota besar, mau tak mau ia harus ditransferkan kepada Yah yang baru.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization