Topic
Home / Keluarga (halaman 36)

Keluarga

Jalan Cinta Para Istri

Setelah melewati berbagai kajian, training, membaca buku-buku (motivasi) pernikahan sampai mendengar kisah para keluarga tersebut saya mengambil kesimpulan dengan yakin bahwa SAYA PASTI BISA MENJADI ISTRI SHALIHAH. Lha wong Cuma taat pada perintah suami, apa susahnya coba? Nyatanya? Tidak semudah membalik telapak tangan! Taat pada suami untuk mengandung beragam konsekuensi turunan.

Baca selengkapnya »

Saat Cemburu Menyapa

Membahas tentang cemburu, sama seperti membahas tentang cinta. Rumusnya sebenarnya simpel, jika cinta karena Allah cemburunya pun karena Allah. Tapi jika cinta karena hawa nafsu, maka cemburunya pun karena hawa nafsu. Cinta karena Allah adalah cinta sebab ada pada seseorang sifat dan perilaku yang dicintai Allah. Dan yang pasti Allah hanya mencintai sifat dan perilaku yang menaati secara mutlak seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Pun, saat ujian menyapa.

Baca selengkapnya »

Tujuan-Tujuan Mulia Menikah dan Berkeluarga

Menikah dan berkeluarga itu bukan persoalan keinginan seseorang. Oleh karena itu, lelaki dan perempuan lajang tidak perlu ditanya apakah mereka ingin menikah atau tidak, karena menikah itu bukan soal ingin. Kalau menikah dipahami hanya persoalan ingin, maka ada orang tidak mau menikah dengan alasan tidak ingin, dan ada orang yang menikah setiap hari karena selalu ingin. Menikah adalah tugas peradaban, karena hanya dengan pernikahanlah akan lahir peradaban kemanusiaan yang mulia di masa depan.

Baca selengkapnya »

Beginilah Mereka Mendidik Generasi

Kemampuan mendidik dan membina generasi muda setidaknya menjadi modal besar bagi sebuah bangsa. Kemajuan sebuah bangsa bukan hanya waktu yang ditunggu kedatangannya. Melainkan harus dirancang dan direkayasa. Tidak ada jalan lain kecuali dengan menghadirkan generasi muda yang siap berkontribusi bagi bangsanya. Karena rahasia kemajuan sebuah bangsa ada pada generasi mudanya.

Baca selengkapnya »

Ketika Poligami Menghampiri

Ketika poligami menghampiri semoga wanita bisa mengelola rasa. Menautkan segala rasa hanya pada Cinta-Nya. Memilih menjadi wanita kuat dan tegar. Menyadari bahwa jika ia atau suami kembali pada Allah, kebersamaan pun akan berakhir. Hanya sementara menjadi pendamping suami di dunia. Seorang istri yang amat mencintai suami pernah menyatakan, saat suaminya menikah lagi ia pun merasa lara. Namun saat suaminya wafat, lara yang dialaminya berlipat-lipat perihnya.

Baca selengkapnya »

Hah, Menjadi Ibu Rumah Tangga (Saja?)

Ketika menikah, seyogianya wanita menyadari hak dan kewajiban yang harus dia penuhi sebagai amanat yang menjadi tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Sesungguhnya profesi sebagai ibu rumah tangga sangat mulia karena sesuai dengan fitrah asal kaum wanita. Tak perlu menuntut segalanya harus sama antara laki-laki dan wanita sebab Tuhan telah menciptakan keduanya dengan porsi masing-masing.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization